Dalam peta Laut China Selatan yang diterbitkan, Tiongkok mengacu pada nine dash line, Tiongkok mengklaim wilayah perairannya terbentang jauh hingga ke Natuna, padahal jaraknya dari daratan Utama Tiongkok sangatlah jauh.
Hal ini pun tak bisa dianggap remeh oleh pemerintah Indonesia lantaran dalam wilayah perairan yang disengketakan tersebut memiliki Sumber Daya Alam berupa ikan-ikan yang melimpah.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan pun telah menentukan sikapnya dengan menolak klaim yang dilontarkan Tiongkok tersebut.
"Indonesia juga menolak klaim dari China terkait traditional fishing ground, yang tidak memiliki landasan hukum," jelas Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar.
Selain itu, pemerintah melalui Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga akan melakukan pengamanan secara lebih intensif di zona terluar Indonesia tersebut.
Seperti diberitakan Tribun Pekanbaru sebelumnya, pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya telah bersiap dengan mengambil tindakan strategis melalui Minimum Essential Force (MEF) atau Kekuatan Pokok Minimum.
Baca Juga: Viral! Warga Dikagetkan oleh Penemuan Ular Piton 3,5 Meter yang jatuh dari Plafon Rumah
MEF sendiri terbagi dalam 3 tahap dengan yang paling ketara adalah penguatan pasukan tentara oleh Batalyon Komposit di Natuna.
Bagaimana tidak, mulai dari TNI AD, AL, dan AU bersiap di Natuna kalau-kalau ada yang berani melanggar batas wilayah teritori Indonesia.
Kalau masih kurang, pemerintah juga sudah siap dengan melakukan penambahan pasukan elite tiga matra milik TNI macam Marinir, Paskhas serta Kostrad.
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | Kompas.com,Tribun Pekanbaru |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |