Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Reynhard Sinaga, mahasiswa Indonesia, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris karena kasus perkosaan.
Reynhard Sinaga terbukti bersalah melakukan pemerkosaan terhadap 48 korban pria, mulai dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.
Pada sidang Reynhard Sinaga, hakim mengatakan bahwa ia telah menggunakan obat pemerkosaan seperti GHB.
Baca Juga: Penampakan Apartemen Mewah Reynhard Sinaga si Predator Seks, Serba Berantakan dan Ada Bercak Darah!
Apakah itu obat GHB dan bagaimana efeknya bagi pengguna?
Mengutip Drugs.com, Selasa (7/1/2020), Gamma-hydroxybutyrate atau GHB sering disebut juga sebagai obat kelab atau obat pemerkosa.
GHB merupakan obat depresan sistem saraf pusat (CNS).
Namun sering disalahgunakan oleh remaja dan orang dewasa di bar atau kelab.
Obat ini sering dimasukkan ke dalam minuman beralkohol.
Bentuk obat ini berupa cairan berminyak yang jernih sehingga bisa dengan mudahnya dicampurkan dalam minuman.
Efek Penggunaan GHB
GHB memberikan efek euforia dan dapat meningkatkan gairah seks bagi yang mengonsumsinya.
Tetapi jika obat ini dikonsumsi secara berlebihan, bahkan cuman satu mililiter saja, bisa berakibat fatal.
Pengguna dapat kehilangan kesadaran, kejang-kejang hingga berhenti bernapas.
Profesor Adam Winstrok, konsultan psikiater dan pendiri Global Drug Survey mengatakan, orang dapat tak sadarkan diri setelah 20 menit meminumnya.
"Ini adalah obat yang menimbulkan risiko besar ketika orang-orang di luar sana mencoba menggunakannya untuk bersenang-senang."
"Jika Anda mengambil satu tetes GHB, maka 20 menit kemudian Anda tidak sadarkan diri," ungkap Adam dikutip Grid.ID dari BBC, Selasa (7/1/2020).
Dari mana asalnya?
GHB dikembangkan pada 1960-an sebagai obat bius tapi dihentikan karena efek sampingnya.
Selama 1980-an, ini digunakan sebagai obat membantu tidur dan suplemen pembentukan tubuh.
Namun kini, obat tersebut menjadi senjata andalan para pemerkosa.
Survei baru-baru ini memperkirakan lebih dari seperempat dari korban mengalami pelecehan seksual dalam keadaan tidak sadar.
Menurut Profesor Winstock, obat ini menjadi favorit pemerkosa karena sulit dan mahal untuk dideteksi.
Juga sulit untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak serangan seksual yang terhubung dengan GHB.
"Karena ... itu dapat dimasukkan ke dalam minuman seseorang tanpa mereka sadari hingga dapat dengan mudah menyebabkan ketidaksadaran."
"Oleh karena itu, ini digunakan oleh predator," kata Patrick Strudwick, editor LGBT BuzzFeed News.
Selain itu, korban juga menjadi merasa tidak yakin dengan apa yang telah terjadi pada dirinya.
Bahaya Penggunaan GHB
GHB dapat memiliki potensi kecanduan jika digunakan berulang kali.
Jika berhenti mengkonsumsinya, pasien bisa menderita insomnia, kecemasan, tremor, dan berkeringat.
Apabila dikombinasikan dengan alkohol, obat penenang atau hipnotik lainnya (seperti barbiturat atau benzodiazepin), dapat menyebabkan mual, muntah dan aspirasi, serta gangguan pernapasan.
Penggunaan GHB dalam dosis tinggi dapat menyebabkan sedasi, kejang, komas, hingga kematian.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | drugs.com,BBC |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Deshinta Nindya A |