Kala itu ia pergi berlibur ke New York, Roma dan Coppenhagen.
Liburan selama 90 hari itu membuat Imelda menghabiskan uang tujuh juta dollar Amerika (Rp 93 miliar) untuk membeli perhiasan, limosin, dan lukisan karya Michelangelo.
Bahkan hanya untuk mengunyah permen karet Imelda membeli permen karet seharga Rp 2,6 juta.
Lebih gilanya lagi Imelda pernah menyuruh pesawat pribadinya putar balik hanya karena ia lupa membeli keju.
Imleda juga berpikir bahwa kediaman suami dan dirinya haruslah mewah dan megah.
Istana Malacanang tempat kediamannya juga dipoles dengan lukisan-lukisan mahal, porselen bernilai tinggi dan lain sebagainya.
Tetapi semua kemegahan ini diperoleh dengan mengorbankan rakyat Filipina.
(BACA : Deretan Makanan yang Pantang Dikonsumsi Setelah Melahirkan Caesar, Catet ya!)
Miliaran uang kas negara Filipina milik rakyat dipakai untuk 'menghidupi' keluarga presiden tak tahu diri itu.
Negara Filipina hampir kolaps karena ulah Imelda Marcos dan suaminya.
Selain kolusi dan korupsi, rezim Marcos juga dikenal karena aturan opresifnya.
Hal itu ditandai saat Ferdinand Marcos mengumumkan darurat militer pada bulan September 1972 yang pada dasarnya hanya mengukuhkan dirinya sebagai diktator.
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |