Setelah berusaha keras ICBM permintaan Hitler itu jadi.
Misil itu dinamai V-2 atau Aggregat-4 (A4) yang digunakan Nazi Jerman untuk mengebom kota-kota besar di Eropa macam London, Antwerp dan Liege.
Terhitung sebanyak 3.172 V-2 sudah diluncurkan untuk memangsa korbannya.
Setelah Jerman kalah perang, gantian Amerika memanfaatkan kepintaran von Braun.
Von Braun segera diboyong ke negeri Paman Sam.
ICBM V-2 juga ikut diboyong ke sana.
(BACA : 4 Mainan yang Pernah Hits Pada Masanya, Anak 90'an Pasti Kenal)
Di sana von Braun disuruh membuat roket yang mempunyai kemampuan sama dengan V-2 Jerman.
Alih-alih membuat ICBM menyerupai V-2, von Braun malah membuat yang lebih hebat lagi.
Von Braun berhasil membuat roket raksasa bernama Saturn V.
Saturn V didesain von Braun bersama ilmuwan lainnya di Marshall Space Flight Center Huntsville, Alabama, dengan Boeing, dan IBM.
Roket inilah yang menjadi tonggak sejarah bagi manusia pertama yang mendarat di bulan.
Ya, Roket Saturn V ini membawa Apollo dalam misi NASA mendaratkan Neil Armstrong di bulan.
Bukan hanya itu berkat karya misil V-2 nya lah banyak negara-negara macam Uni Soviet, Inggris, Prancis dan lainnya mendapatkan lompatan teknologi untuk membuat ICBM.
Termasuk Korut yang mendapat 'cipratan' teknologi ICBM dari Uni Soviet melalui misil ICBM V-2 buatan von Braun.(*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |