"Di akhir salah satu wakil ketua Kwarcab menyatakan pada peserta, pada anak-anak bahwa tepuk itu tidak ada dan dianggap tidak ada. Sekaligus menyampaikan permintaan maaf karena membuat tidak nyaman," jelas Heroe.
Selanjutnya ia juga menyampaikan apabila terbukti ada yang menyampaikan dan mengajarkan yel-yel tersebut dengan tegas para Peserta KML dan Pembina Pramuka akan dipanggil.
"Secepatnya akan dipanggil di kantor Kwarcab. Kita undang, kita luruskan kembali persoalan-persoalan yang terjadi seperti apa, bagaimana, dan konsekuensinya seperti apa," pungkasnya.
Baca Juga: Film Chhapaak Sukses Tuai Pujian, Deepika Padukone Ucapkan Terima kasih pada Indonesia!
Sementara itu megutip dari Tribunnews, Wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi juga mengingatkan kembali prntingnya semangat menjaga NKRI dan tidak lagi menyinggung hal-hal yang berbau SARA.
Sebab persoalan SARA (Suku, Agama, Ras dan antar golongan) telash selesai 74 tahun lalu saat Bung Karno dan Bung Hatta mengikrarkan kemerdekaan Indonesia.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |