"Kalau yang nemenin, yang support ya selalu ada sih. Even my own family yang tadinya aku salah paham, aku pikir mereka nggak mencintai aku."
"Bukan nggak mencintai, pasti mencintai. Cuman aku pikir they don't understand me."
"Tapi akhirnya aku sadar kalau mereka nggak ngerti gue, gue yang salah, kenapa? Karena aku tidak punya kemampuan untuk mengomunikasikan what I need, who I am, what my dreams are, what I feel."
"Jadi kalau ada pasangan kita nggak ngerti kita, tim kita nggak ngerti kita, orang terdekat melakukan kesalahan sama kita, itu bukan salah mereka, itu salah kita."
"Itu tanggung jawab kita to make them understand us," jelas Marshanda.
Selain itu, Marshanda juga mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang ibu yang seutuhnya.
Karena saat ini, Marshanda tidak bertemu dengan sang anak, Sienna, setiap hari.
Jadi, dirinya merasa kalau belum menjadi ibu yang seutuhnya.
"Aku mau jadi ibu," ungkap Marshanda.
"Kan kamu dah jadi ibu?" potong Sarah.
"Aku udah jadi ibu, aku punya Sienna. Cuman kan aku ketemu dia cuma seminggu tiga hari. So, perananku sebagai seorang ibu itu menurutku nggak utuh."
"Bukan nggak utuh ya. Aku nggak mandiin dia Senin sampai Jumat, aku nggak nidurin dia, aku nggak nganter jemput dia sekolah. So, aku (pengin) bisa punya kesempatan untuk punya anak lagi," ujar Marshanda.
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Deshinta Nindya A |