Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Ajinugroho
Grid.ID - Jika banyak yang menyangka Jerman kalah dalam babakan Perang Dunia II karena lemahnya militer mereka, boleh dibilang tidak sepenuhnya benar.
Dalam segi kualitas disiplin prajurit dan peralatan perang bisa dibilang Jerman pionirnya saat itu.
Dan tentu saja para jenderalnya yang cakap dan gilang gemilang dalam memimpin saat awal-awal perang dimulai.
Namun seiring bergulirnya waktu, pihak sekutu dapat memutar balik keadaan dan memenangkan perang.
( BACA JUGA: Bukan Karena Wajah Si Babang Tampan, Ternyata Ini yang Bikin Caca Mau Menikah dengan Andika Mahesa )
Sebenarnya penyebab kalahnya Jerman pada perang ialah pemimpin mereka sendiri, Hitler.
Gara-gara diktator itu sakit parkinson, ia sering membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Keputusan Hitler hanya berdasarkan intuisi atau memahami sesuatu tanpa penalaran rasional.
Selain itu banyak juga tebakannya yang keliru.
( BACA JUGA: Choi Ji Woo Resmi Menikah Hari ini, YG Entertainment Rilis Foto-foto Pernikahan )
Berikut 3 intuisi keliru Hitler ketika mengambil keputusan yang membuat pasukannya terpuruk.
3. Dibiarkannya Evakuasi Dunkirk
Saat Phoney War berlangsung pada Mei 1940 yang menandai dimulainya Perang Dunia II, serangan Blitzkrieg Jerman berhasil menguasai Prancis dengan mudahnya.
Padahal tentara Prancis sudah dibantu oleh Inggris namun tetap saja kalah dalam pertempuran.
( BACA JUGA: Sandy Tumiwa Minta Tinggal Satu Atap, Tessa Kaunang Tidak Setuju! )
Hingga akhirnya tentara Inggris terpisah dari pertahanan bersama tentara Prancis.
Tentara Inggris ini kemudian terjepit di Dunkirk, kondisi mereka terkepung rapat tentara Jerman.
Pimpinan tentara Inggris di Dunkirk, Jenderal Viscount Gort, menyatakan bahwa evakuasi adalah jalan satu-satunya agar ribuan tentara Inggris dapat selamat dari kematian.
Posisi tentara Inggris, Prancis dan Belgia yang terjepit itu sebenarnya tinggal menunggu ajal jika Jerman menyerang dengan kekuatan penuh.
( BACA JUGA: Punya Hobi Sama, Kevin Sanjaya dan Maria Selena Jodoh? )
Namun anehnya, Hitler hanya memerintahkan serangan 'seadanya' atau setengah hati untuk menghabisi sisa-sisa tentara sekutu itu.
Padahal jika tentara sekutu hancur pada saat evakuasi Dunkirk, bisa dipastikan 50 persen kemenangan sudah di tangan Jerman.
Bahkan Perdana Menteri Inggris saat itu , Winston Churchill, mengatakan jika tentaranya musnah di Dunkirk maka Inggris dan sekutunya bisa kalah perang.
"Musibah militer yang sangat besar, seluruh akar dan inti dan otak Angkatan Darat Britania Raya terjebak di Dunkerque, akan lenyap atau ditangkap," ujar Churchill.
( BACA JUGA: 3 Langkah Mudah Mengubah Desain Ruangan dalam Waktu Empat Hari )
Entah kenapa Hitler membiarkan Inggris dan sekutunya bisa mengevakuasi diri dari Dunkirk.
Sampai sekarang alasan pastinya masih belum jelas.
2. Gagalnya Operasi Barbarossa
Operasi Barbarossa ialah invasi Jerman terhadap Uni Soviet.
( BACA JUGA: Berkat Orang Indonesia Inilah Peperangan Antara Mesir dengan Israel Berhasil di Damaikan )
Invasi ini dimulai pada tanggal 22 Juni 1941.
Dengan taktik Blitzkriegnya Jerman mudah sekali menghabisi Tentara Merah, bahkan sebagian wilayah Uni Soviet sudah berhasil dikuasai.
Stalin yang sudah ketar-ketir kemudian memindahkan tentaranya yang berjaga di Timur untuk segera kembali ke Moskow demi mempertahankan ibukota Soviet.
Keadaan Soviet sudah kocar-kacir dan tentara Jerman sudah sampai di pintu gerbang masuk kota Moskow.
( BACA JUGA: Selain Nikmat Diseduh, Teh Celup Punya 4 Manfaat yang Nggak Terduga untuk Perawatan Rumah loh! )
Sekali serbu selesai sudah riwayat Soviet.
Namun apa yang terjadi selanjutnya bikin Jenderal lapangan Jerman mencak-mencak.
Hitler memerintahkan untuk menghentikan penyerbuan.
Seluruh divisi panzer Jerman diam memaku di depan pintu masuk kota Moskow.
( BACA JUGA: Duh, Chairunnisa Tidak Lagi Dinafkahi Oleh Andika untuk Kebutuhan Anak Terpaksa Lakukan Ini... )
Apa pasal Hitler memerintahkan untuk menghentikan penyerbuan itu?
Rupanya Adolf Hitler kepincut untuk bergerak menguasai dulu Ukraina dan Kaukasus yang kaya akan minyak bumi untuk kepentingan mesin perangnya.
Jenderal lapangan Jerman macam Franz Halder dan Gerd von Rundstedt yang memimpin operasi Barbarossa memprotes keputusan Hitler itu.
Mereka beranggapan jika Soviet sudah dikalahkan, maka Ukraina dan Kaukasus akan lebih mudah jatuh ke tangan Jerman.
( BACA JUGA: Makanan Pengganti Daging yang Bikin Para Vegan dan Vegetarian Amerika Serikat Terobsesi, Apa tuh? )
Namun apa mau dikata, Hitler sudah bulat tekad dan memerintahkan seluruh divisi Panzernya menguasai Ukraina serta Kaukasus dahulu.
Jika suda dua negara itu sudah berhasil digenggam, baru setelahnya Jerman melanjutkan Operasi Barbarossa.
Merasa diberi waktu berbenah, Stalin tak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Stalin langsung memobilisasi kekuatan militernya.
( BACA JUGA: Nike Kembali Menjadi Merek Pakaian Paling Bernilai di Dunia )
Ketika Jerman datang kembali, Stalin berhasil memukul mundur pasukan Hitler.
Jerman menyerang dengan kepayahan karena saat itu musim dingin ekstrem sedang menerjang Soviet.
1. Hitler Terlalu Awal Mengobarkan Perang Karena Bernafsu Menguasai Eropa
Setelah Perang Dunia II selesai diadakanlah Peradilan Perang.
( BACA JUGA: Pintarnya Raphael Moeis Gombalin Papa Harvey yang Belum Mandi )
Sebagian besar perwira militer Jerman diadili kala itu, terutama yang terlibat Holocaust di Nurnberg.
Dalam peradilan itu ada mantan menteri industri peperangan Nazi Jerman, Albert Speer, yang juga diadili.
Dalam keterangannya, Albert Speer berkatasebenarnya Nazi Jerman di bawah pimpinan Hitler terlalu awal dalam mengobarkan perang.
Karena Hitler sudah ingin segera menguasai Eropa, maka ia langsung menyerang Polandia pada tahun 1939.
( BACA JUGA: Engak Nyangka, Indro Warkop Ternyata Cita-citanya Menjadi Polisi... )
Perang inilah yang mengakibatkan tersulutnya Perang Dunia II.
Speer mengatakan, pada tahun itu industri Jerman sedang giat-giatnya membangun peralatan penunjang perang.
Sebetulnya Jerman belum siap 100 persen jika harus bertikai dengan negara lain.
Jika dirunut dan sesuai rencana, Nazi Jerman betul-betul siap berperang setidaknya pada tahun 1945.
( BACA JUGA: Hyoyeon Ungkap Rencana Promosi SNSD Setelah Ditinggal 3 Membernya )
Pernyataan Speer ini juga diamini oleh sejumlah mantan perwira militer Jerman.
Mereka berpendapat keputusan Hitler mengobarkan perang terlalu awal adalah penyebab utama kekalahan Jerman. (*)
Source | : | History.com,Buku Perang Eropa bagian 3,Neraka di Front Timur |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |