Grid.ID - Kini teknologi semakin berkembang.
Tak hanya untuk hiburan dan bekerja, teknologi juga mampu membantu seseorang untuk menjalani pola hidup sehat.
Sudah banyak aplikasi penunjang kesehatan seperti penghitung detak jantung, penghitung kalori, hingga sleep tracker atau pelacak tidur.
Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Sleep Medicine menyebut, gangguan tidur baru tersebut benama orthosomnia.
Gangguan tidur ini terjadi pada orang-orang yang terlalu terbobsesi dengan hasil pelacak tidur dan kebugaran.
Mereka terlalu terobsesi mendapatkan tidur sempurna, sehingga berdampak buruk pada diri mereka sendiri.
“Penggunaan alat pelacak tidur meningkat dengan cepat dan mendorong orang memiliki kesempatan melacak pola tidur mereka,” ungkap salah satu peneliti yang dikutip oleh The Independent.
Peningkatan ini terjadi karena orang-orang yang mengalami insmonia mencari cara untuk pengobatan.
Mereka mengandalkan data dari pelacak tidur dan mengejar "hasil positif".
Sayangnya, keberadaan alat pelacak tersebut justru berdampak sebaliknya untuk orang-orang yang tidak memiliki gangguan tidur.
Mereka meyakinkan diri sendiri, bahwa mereka menderita gangguan tidur, padahal tidak.
Akibatnya, mereka "hanya" menjadi terobsesi untuk mendapatkan tidur yang "sempurna".
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |