Menurut pendapatnya, satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk melawan penghinaan, kebodohan, dan kemiskinan adalah dengan belajar.
Imajinasi Pram tentang Nyai Ontosoroh seolah-olah menggambarkan keadaan Indonesia pada masa itu.
Bahkan mungkin hingga saat ini.
Dalam buku itu Pram menggambarkan Nyai Ontosoroh sebagai potret seorang pribumi wanita yang bermartabat.
Meski ia selalu dihina dengan keadaan hidupnya saat itu.
Pada tahun 2016 kisah Bumi Manusia pernah ditampilkan dalam pertunjukan teater yang bertajuk Bunga Penutup Abad.
Dikutip dari laman Tribunnews.com pada Jumat (05/08/2016), pementasan ini berlangsung pada 25-26 Agustus 2016 silam di Gedung Kesenian Jakarta.
Artis cantik Happy Salma berkesempatan untuk bertindak sebagai produser dalam pementasan ini.
Happy Salma memang dikenal sebagai salah satu artis Indonesia yang mencintai dunia teater.
Sebelumnya, Happy Salma juga telah mementaskan monolog Nyai Ontosoroh pada tahun 2012.
Pementasan yang bertajuk monolog "A Tribute for Pram" itu ditujukan untuk mengenang sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.
Pementasan itu dilaksanakan di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |