Menurutnya, yang paling memprihatinkan adalah efek jangka panjang dari tinta tato bisa merusak sistem kekebalan tubuh dan komplikasi kesehatan lainnya.
Beberapa tinta tato tertentu mengandung racun.
Agen Perlindungan Lingkungan Denmark (DEPA) pada 2012 menemukan, banyak tinta tato mengandung carcinogenic compounds, zat yang berbahaya bagi tubuh dan kesehatan.
Sementara sebuah studi yang dibiayai pemerintah Australia menemukan, 1 dari 5 tinta tato mengandung zat kimia carcinogenic.
(Baca juga: Seluruh Penduduk di Kota Ini Menyelamatkan Hasil Pertanian dari Banjir Besar 3 Mei 2017 Silam)
Kebanyakan komposisi tinta tato masuk daftar berbahaya menurut standar keselamatan kesehatan internasional.
Bahkan yang memperihatinkan, 83 persen tinta tato warna hitam mengandung zat carcinogens yang berbahaya.
Padahal, tinta hitam paling banyak dipakai untuk tato.
Masyarakat Tato dan Penelitian Pigmen Eropa (ESTPR) didirikan pada 2013 dengan misi mengedukasi publik tentang fakta fundamental soal tato.
Dalam penelitiannya, ESTPR menemukan, ada kandungan barium, tembaga, mercuri dan komponen tak aman lain dalam tinta tato.
"Kebanyakan warna yang digunakan di tinta tao adalah warna yang digunakan untuk tinta printer atau cat otomotif," jelas Lembaga Pengawas Makanan dan Obat (FDA).
(Baca juga: Fakta di Balik Kisah Pilu Pelaku Tabrak Lari Saat Mengetahui Identitas Korban yang Sebenarnya)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |