Nah, saat itulah Menteri Pertahanan akan berperan sebagai pengambil keputusan/Kepala Negara dari pesawat ini.
Dari Doomsday Plane, Menteri Pertahanan bisa melakukan perintah strategis.
Misalnya menghubungi angkatan perang AS untuk melakukan operasi militer, meluncurkan rudal balistik nuklir dan lain sebagainya.
( BACA JUGA: Yuk, Isi Akhir Pekan Menyenangkan di Happiness Festival 2018 )
Di dalam pesawat 'Hari Kiamat' ini juga dilengkapi dengan segala peralatan yang bisa dibilang kuno.
Kuno karena teknologi yang diaplikasikan di dalamnya berasal dari era perang dingin tahun 1973 alias analog, bukan digital.
Alasannya bukan karena pihak Amerika tak mampu melakukan modernisasi, namun peralatan kuno itu dianggap anti penyadapan.
Peralatan tersebut juga tidak mudah lumpuh ketika dioperasikan saat terjadinya perang nuklir.
( BACA JUGA: Nggak Nyangka, Makan Pakai Sumpit Ternyata Bisa Turunkan Berat Badan )
Boleh dibilang Boeing E-4B merupakan Airborne Strategic Command and Control Post utama AS saat di udara.
Selain mengangkut Menhan AS, pesawat ini juga mengangkut para petinggi negara dan militer yang mempunyai wewenang atas negara Amerika Serikat.
Selebihnya, pesawat ini juga bisa dijadikan Air Force One dadakan jika pesawat asli Air Force One tidak bisa dioperasikan.
Sekarang AU AS memiliki empat unit E-4B yang dioperasikan skadron 1st Airborne Command and Control Squadron, Offutt Air Force Base, Nebraska.
( BACA JUGA: Maternity Look ala Ririn Dwi Ariyanti yang Classy dan Super Elegan, Wajib Lihat nih! )
Doomsday Plane ini juga pernah mengunjungi Indonesia pada 23 Januari 2018 dan parkir di apron bandara Soekarno-Hatta.
Saat itu pesawat ini ditumpangi oleh Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, yang melakukan kunjungan ke Indonesia. (*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | Kompas.com,youtube,The Sun |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |