Dokter menyatakan jika dia hanya bisa bertahan hidup sampai tiga tahun ke depan.
Dua dekade kemudian, keluarga Heberts masih tinggal di rumah yang mereka beli pada 1992, tak lama setelah Randy pulang dari Perang Teluk.
Randy yang saat itu berusia 55 tahun tengah duduk di kursi roda.
Anggota tubuhnya yang tidak bisa digerakkan telah menyusut lebih kecil daripada bertahun-tahun yang lalu.
Matanya yang biru tampak bergerak ke sekeliling.
Itulah satu-satunya cara yang ia lakukan untuk berkomunikasi dengan dunia.
Randy pertama kali mendaftar Korps Marinir di Universitas South Carolina.
Mereka mewujudkan kekuatan dan disiplin yang menarik baginya.
Pada tahun 1986, Randy ditempaykan di Camp LeJeune, tepat di seberang jembatan dari Emerald Isle.
Selama pindah ke Fort Leonard Wood pada akhir 1994, Randy mulai menyadari jika tangan kanannya sudah tidak bisa berfungsi dengan baik.
Setelah mengetahui fakta bahwa ia terkena ALS, Randy mengutuki dirinya sendiri.
(BACA: 7 Penyakit Ini Terjadi Karena Kebanyakan Gula, duh Bahaya Semua nih, Apa Saja?)
Apalagi mendengar dokter yang mengatakan bahwa hidupnya hanya tinggal tiga tahun lagi.
Bahkan Randy sempat mengancam akan mencekik dokter ketika ia kembali lagi 10 tahun yang akan datang.
Namun ternyata, Randy masih bisa tetap bertahan sampai dua puluh tahun kemudian.
Ini karena keyakinannya yang begitu kuat akan kekuatan bahwa obat untuk penyakit itu akan datang.
Kini, Randy lebih bisa menikmati hidupnya tanpa harus merasa terbebani akan penyakit yang ia rasakan. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |