Baca Juga: Pengalaman Curang Ade Firman Hakim saat Ditilang Polisi, Jangan Ditiru!
Yakni hanya sebesar Rp 42 ribu untuk dua bal soun yang berhasil dikemas.
"Kalau semakin banyak dapat dikemas, maka akan besar pula dapat upah. Tetapi, karena bekerjanya manual seperti ini hanya dapat Rp 50 ribu perhari," ungkapnya.
Pabrik soun Cap Ayam yang sudah beroperasi selama lebih dari 10 tahun ini diketahui setiap harinya mampu memproduksi ratusan bal soun.
Baca Juga: Dituduh Curang oleh Lyra Virna, Lasty Annisa Buka Suara
Setiap bal soun berisikan 30 pcs soun kering siap konsumsi.
Namun ketika memasuki musim penghujan seperti sekarang maka hasil produksi akan jauh menurun karena proses pembuatan kebanyakan menggunakan tenaga manusia.
Hanya saat melakukan pengadukan saja menggunakan mesin.
Baca Juga: Alasan di Balik Ketiadaan UC Browser di Google Play, Mau Curang Ya?
"Kalau lagi panas, biasanya produksi bisa lebih banyak. Tetapi, kalau lagi hujan seperti ini hasil produksi juga menurun. Karena, untuk mengeringkan soun kami memanfaatkan sinar matahari," ungkap Toeng.
Hasil produksi soun Cap Ayam ini kemudian akan dikirimkan ke sejumlah daerah yang ada di Sumsel dengan harga yang terbilang lumayan terjangkau.
"Kalau distribusinya ke Tanjung Raja, Baturaja, Kayuagung dan Lubuklinggau. Untuk satu balnya, dijual ke pedagang seharga Rp 30 ribu."
"Nanti tinggal pedagang yang menjual lagi dengan harga mereka untuk mendapatkan untung," kata Toeng.
(*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | Tribun Sumsel,Sripoku.com |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |