Ia diperkosa oleh kekasih ibunya yang kemudian orang itu dibunuh oleh pamannya.
Akibat kematian orang tersebut, Maya menjadi bisu dan sulit berbicara selama lima tahun.
Peristiwa ini kemudian menjadi tonggak kebangkitan Maya untuk tumbuh menjadi sosok yang intelektual dan kreatif.
Ia memulai kembali hidupnya dengan menjadi seorang ibu, konduktor streetcar perempuan dan kulit hitam pertama di San Francisco.
Maya juga berkeliling dunia sebagai anggota pemeran opera Porgy dan Bess.
Hal ini membuatnya menguasai beberapa bahasa.
Selain itu, ia juga bekerja sebagai wartawan di Afrika dan menjadi salah satu aktivis hak-hak sipil paling terkemuka pada masanya.
(BACA:6 Fakta Unik tentang FBI yang Sulit Dipercaya, Penasaran?)
Beberapa pengalaman hidupnya membuatnya tergugah untuk menuangkan ke dalam tulisan.
Maya pun mulai menulis dan telah menerbitkan beberapa judul buku.
Sebagian dari bukunya berisi tentang kejadian-kejadian yang pernah ia alami.
Source | : | wikipedia,Tribunjogja.com |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |