Selama masa isolasi, Fadil dan mahasiswa lainnya hanya melakukan aktivitas di dalam ruangan.
“Hal yang bisa kami lakukan adalah kami mengikuti imbauan dari pemerintah Wuhan dan juga KBRI Beijing dimana kami untuk mengurangi aktivitas di luar asrama jadi kami menghabiskan waktu di dalam kamar saja.”
Pemerinta Beijing belum dapat memastikan batas masa isolasi untuk warga yang masih berada di Wuhan.
Beredar kabar bahwa bahan baku makanan untuk warga di sana mulai menipis.
Fadil mengatakan dia dan teman seasramanya masih sempat berbelanja di warung kelontong sekitaran kampus.
Kendati begitu, proses mengolah makanan hanya diperbolehkan dilakukan di dalam ruangan.
“Untuk makanan kami sudah menyimpan bahan baku, kita berbelanja sendiri di toko-toko terdekat yang mana kita masak sendiri di kamar asmara. Karena ada imbauan jangan makan di luar yang tidak higienis,” ceritanya.
Cerita Fadil, di lingkungannya belakangan ini mulai disemprotkan cairan desinfektan guna meminimalisir penyebaran virus corona.
“Menurut informasi tepat dua hari lalu pemerintah sudah menyebarkan cairan desinfektan ke udara yang katanya untuk membunuh virus itu,” kata Fadil.
Fadil dan mahasiswa Indonesia lainnya pun berharap dapat segera dievakuasi dari Wuhan.
Perhimpunan pelajar Indonesia di Wuhan sudah mencoba melakukan komunikasi dengan KBRI Beijing, namun hingga kini belum ada kepastian perihal evakuasi.
“Perhimpunan pelajar Indonesia Tiongkok cabang Wuhan sudah berkomunikasi langsung dengan pihak KBRI Beijing.”
“KBRI Beijing juga sudah mengeluarkan surat imbauan untuk kita mahasiswa Indonesia untuk tetap tenang di rumah tidak melakukan aktivitas namun kita berharap untuk bisa segera dievakuasi keluar dari Wuhan,” papar Fadil.
(*)
3 Shio Beruntung Hari Ini Rabu 27 November 2024, Keuangan dan Karier Semakin Bersinar
Penulis | : | Winda Lola Pramuditta |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |