AB memberikan dana tersebut menggunakan sebuah cek yang ternyata tidak ada dana di dalamnya.
Sehingga Rizal Djibran harus menanggung malu atas perbuatan AB.
"Saya datang ke bank bersangkutan, saya mau cairin. Karena bank-nya dekat rumah saya, saya juga nasabah di bank tersebut. Ya, saya sempat malu," katanya lagi.
"Karena semua pegawai bank kenal baik saya. Akhirnya saya hubungi yang bersangkutan tidak ada respons," lanjutnya.
Dua tahun telah dilewati, tapi AB tidak juga menyelesaikan kewajibannya.
Apalagi pihak Rizal Djibran telah memberikan beberapa kali somasi kepada AB.
Walau telah dilaporkan, Rizal Djibran masih membuka pintu maaf untuk AB jika ingin bertanggung jawab.
"Karena dulu Rizal juga sudah somasi AB, tapi tidak diindahkan. Sejak sekian lama ditunggu, bukan tidak ada jalan perdamaian atau musyawarah mufakat terbuka, tapi sampai hari ini tidak dilakukan AB," ujar Herry Darman.
"Mau tidak mau Rizal mengajukan laporan di Polda Metro. Maka dari itu, kami menunggu itikad baik. Temuilah Rizal atau saya, ini masih bisa untuk diselesaikan secara musyawarah. Kalo mereka tidak mau menyelesaikan secara baik-baik, ya kita lanjut," tutup Herry. (*)
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Nurul Nareswari |