"Gue baru inget karena pada saat itu gue masih berumur 14 tahun."
"Gue tinggal di Australia sendirian. Gua punya nenek yang udah tua dan enggah bisa nemenin gue untuk sekolah."
"Jadi ada beberapa hal yang bisa memotivasi gue untuk menge-tweet itu pada umur gue 14 tahun," kata Ardhito.
Baca Juga: Tak Menyangka, Ramalan yang Didengar Fatmawati Terbukti Menjadi Kenyataan: Bapak Sudah Meramalkannya
Soal cuitan homo dan rasis, ia menjelaskan bahwa ia menuliskannya karena habis mengalami pelecehan seksual dari seorang pria di kereta.
"Pertama kali gue naik kereta di Sydney, gue berdiri menuju sekolah gue."
"Terus tiba-tiba ada satu om-om dia datang ke gua terus tiba-tiba megang tangan gue."
"Terus habis itu, gue akhirnya melihat dia dan ia sedikit catcalling sama gue dan gue enggak suka. Gue umur 14 tahun," terangnya.
Ardhito merasa marah karena dilecehkan oleh pria tersebut.
Ia pun meluapkan kekesalannya ke Twitter.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |