"Saya dengar dia (korban) istighfar dan minta tolong. Lalu, saya ke atas, saya dekati sudah terlihat diam. Saya panggil perangkat kampung, ternyata sudah tidka bergerak. Di lantai itu ada darah banyak sekali," kata Heri, seperti yang dikutip Grid.ID dari Surya.co.id.
Dikatakan seorang warga yang menjadi saksi mata, ia sempat melihat pelaku keluar membawa senjata tajam dengan ekspresi datar.
"Ya kami lihat mantan suaminya itu bawa seperti golok disembunyikan terus bejalan keluar gang seperti biasa," kata salah seorang warga yang tak mau disebut namanya.
Mengetahui hal ini, Heri pun langsung mengejar pelaku, namun sayang Abdus Salam sudah terlanjur kabur.
Tolak Ajakan Rujuk
Diungkapkan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, pelaku nekat melakukan aksinya karena ajakannya untuk rujuk ditolak korban.
Korban yang tersulut emosi pun langsung menghabisi korban dengan menggunkan pisau dapur hingga mengakibatkan Mardiyana luka di bagian perut dan akhirnya tewas kehabisan darah.
"Tersangka mengajak rujuk korban. Namun tersangka tak memiliki uang. Sehingga korban menolak dan mengembalikan surat nikah siri. Karena emosi, tersangka kemudian mencabut pisau dapur dari dapur rumah kos korban dan langsung menusuk korban beberapa kali," kata Sudamiran seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jatim.
(*)
Source | : | Surya.co.id,Tribun Jatim |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |