Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Mardiyana (44), janda empat anak yang ditemukan tewas terbunuh di kosnya di Jalan Patemon Barat 1 H, Kota Surabaya ternyata sempat curhat kepada tetangga perihal peringai Abdus Salam.
Abdus Salam (44) sendiri adalah mantan suami Mardiyana yang dinikahinya sejak tahun 2017 hingga akhirnya kandas setahun yang lalu.
Diceritakan salah seorang tetangganya, Putri, Mardiyana mengaku kerap mendapatkan ancaman pembunuhan oleh Abdus Salam.
Curhat terakhir Mardiyana, lanjut Putri, sekitar akhir tahun 2019 lalu.
Saat itu Mardiyana mengaku sempat hampir digorok oleh mantan suaminya di Jalan Rajawali.
"Korban semat bercerita kalau hampir mau dibunuh di Jalan Rajawali. Tapi untung dilerai sama anaknya yang laki-laki," terang Putri seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jatim.
Bahkan percobaan pembunuhan yang dilakukan mantan suaminya itu sempat melukai Mardiyana.
"Saat itu, korban sempat ditabrak hingga kepala bagian belakangnya itu bocor (luka). Ya sama suami sirinya itu," lanjut Putri.
Warga setempat yang mengetahui hal ini pun selalu resah lantaran Abdus Salam terlihat selalu membawa senjata tajam ketika datang ke rumah kos Mardiyana.
"Ya orang-orang pada takut karena (pelaku) selalu bawa senjata tajam," tandas Putri.
Tewas Dibunuh
Ancaman pembunuhan yang dilontarkan Abdus Salam sepertinya bukan isapan jempol belaka lantaran Mardiyana benar-benar ditemukan sudah tewas bersimbah darah pada Kamis (30/01/2020).
Yang pertama kali menemukan jasad korban adalah pamannya, Heri.
Dikatakan Heri, ia sempat mendengar suara minta tolong dan istighfar dari arah rumah kos korban.
Baca Juga: Cekcok Gara-gara Nasi Goreng di Kafe, Mandor Angkot Ini Akhirnya Tewas Dikeroyok
Heri yang khawatir dengan keselamatan ponakannya lantas ke lantai dua di mana kamar korban berada.
Dan benar saja saat memasuki rumah Mardiyana, korban ditemukan sudah dalam kondisi luka parah di anak tangga.
Korban terlihat bersimbah darah dengan terus memegang bagian perut serta dadanya.
"Saya dengar dia (korban) istighfar dan minta tolong. Lalu, saya ke atas, saya dekati sudah terlihat diam. Saya panggil perangkat kampung, ternyata sudah tidka bergerak. Di lantai itu ada darah banyak sekali," kata Heri, seperti yang dikutip Grid.ID dari Surya.co.id.
Dikatakan seorang warga yang menjadi saksi mata, ia sempat melihat pelaku keluar membawa senjata tajam dengan ekspresi datar.
"Ya kami lihat mantan suaminya itu bawa seperti golok disembunyikan terus bejalan keluar gang seperti biasa," kata salah seorang warga yang tak mau disebut namanya.
Mengetahui hal ini, Heri pun langsung mengejar pelaku, namun sayang Abdus Salam sudah terlanjur kabur.
Tolak Ajakan Rujuk
Diungkapkan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, pelaku nekat melakukan aksinya karena ajakannya untuk rujuk ditolak korban.
Korban yang tersulut emosi pun langsung menghabisi korban dengan menggunkan pisau dapur hingga mengakibatkan Mardiyana luka di bagian perut dan akhirnya tewas kehabisan darah.
"Tersangka mengajak rujuk korban. Namun tersangka tak memiliki uang. Sehingga korban menolak dan mengembalikan surat nikah siri. Karena emosi, tersangka kemudian mencabut pisau dapur dari dapur rumah kos korban dan langsung menusuk korban beberapa kali," kata Sudamiran seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jatim.
(*)
Source | : | Surya.co.id,Tribun Jatim |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |