Tak lupa, Nenek Ira pun selalu membawa karung besar agar mengingatkannya untuk tak pulang sebelum terisi penuh.
Bahkan sekalipun lapar, ia tetap harus berjalan dan menyisir setiap sudut jalan mencari botol dan kardus bekas.
"Kalau minum bawa. Tapi kalau makan pas ada uang ya beli, kalaupun enggak ada kadang suka ada yang ngasih di jalan," ungkapnya.
Untuk satu harinya sendiri, penghasilan Nenek Ira hanya berkisar antara Rp 20-30 ribu.
"Saya tiap hari pasti mulung. Kalau enggak begini makan dari mana. Kalau begini kan dikit-dikit bisa simpan uang buat cucu pada sekolah. Mereka kepengin banget sekolah tapi biayanya enggak ada," terang Nenek Ira.
Urus Cucu yang Yatim
Usai berkeliling seharian di bawah teriknya matahari, Nenek Ira ternyata tak langsung beristirahat.
Ada kewajiban lain yang sudah menantinya di rumah, yakni mengurus kedua cucunya yang yatim.
Diceritakan Nenek Ira, usai menantunya meninggal, kini anaknya pergi menjadi Tenaga Kerja Indonesia di negeri orang.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | tribunnews,Kompas.com |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |