Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Wabah virus corona telah memberikan stigma negatif sekaligus dianggap menakutkan bagi masyarakat global.
Tak lain halnya dengan Indonesia, meskipun pemerintah telah menetapkan WNI dari Wuhan akan dikarantina di Natuna.
Namun, warga justru menggelar demonstrasi untuk menolak kehadiran 245 WNI yang akan dikarantina di sana.
Memantau warta dari Kompas pada Minggu (2/2/2020) sejumlah warga Natuna kekeh menolak kedatangan 245 WNI tersebut.
Untuk mengamankan dan menjaga situasi Natuna tetap kondusif, Polda Kepri langsung menerjunkan setidaknya 117 personel Brimob.
Kabid Gunas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt ditemui di bandara Hang Nadim membenarkan adanya pengiriman 117 personil Brimob tersebut.
"Pagi tadi kami terbangkan 117 personel," kata Harry.
Baca Juga: Nikita Mirzani Bisa Saja Memulangkan Arkana Mawardi ke Rumah, Polisi: Ruang Tahanan Serba Terbatas
Harry juga menerangkan bahwa 245 WNI yang dikarantina di Natuna sebenaranya memiliki kondisi sehat.
Sebab sebelum dievakuasi ke Batam, semua WNI telah diperiksa dan dinyatakan sehat.
"Kalau tidak sehat, pasti tidak diperbolehkan keluar oleh pemerintah China. Karena sehatlah, makanya diperbolehkan keluar dari China," jelas Harry.
Harry juga berharap agar masyarakat bersedia menerima 245 WNI yang baru saja dipulangkan ke tanah Air.
"Seperti saya katakan tadi, 245 WNI tersebut dalam kondisi sehat. Bagaimanapun mereka saudara kita, warga Indonesia juga, jadi sudah saatnya kita saling membantu dan memberi dukungan," paparnya.
Lebih lanjut, Harry juga menyampaikan apabila demonstrasi yang digelar warga Natuna sejauh ini aman dan kondusif.
"(Natuna memanas) Hoaks itu. Natuna kondusif kok. Dan, sejauh ini aman," pungkasnya.
Sementara itu melansir informasi dari Tribunnews, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Wiedra Woworuntu juga menghimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir.
"Artinya kan dia menularnya masih droplet infection atau airborne infection itu kan juga belum tahu. Nah kalau misalnya droplet infection itu pun jaraknya 1-5 meter pun juga tidak terkena," kata Wiedra.
Wiedra juga meminta agar masyarakat tidak terlalu resah menanggapi virus corona ini.
"Tapi saya sih mengimbau aja bahwa masyarakat jangan terlalu berlebihan untuk menanggapi bahwa penyakit ini sangat berbahaya begitu," ungkap Wiedra.
"Tapi mari kita sama-sama untuk melihat atau kita sikapi, bahwa WNI kita yang datang ini adalah warga negara yang sehat."
"Dan akan diobservasi terus menerus oleh tenaga kesehatan," jelasnya.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |