Grid.ID - Kemunculan sosok Ningsih Tinampi, seorang ahli pengobatan alternatif sempat menggegerkan publik.
Hal itu lantaran Ningsih Tinampi memiliki cara yang tergolong tak biasa saat mengobati pasiennya.
Ningsih Tinampi seolah mampu berkomunikasi dengan makhluk gaib, saat mengobati pasiennya.
Tak hanya itu saja, Ningsih juga kerap membagikan proses pengobatannya ke kanal Youtube pribadinya.
Sehingga banyak sekali masyarakat yang tertarik untuk mencoba pengobatan alternatif yang dijalankan oleh Ningsih.
Setelah Ningsih terkenal, calon pasiennya bahkan harus mendaftar jauh-jauh hari, agar bisa berkunjung ke tempat praktik Ningsih yang berada di Dusun Lebaksari, Pasuruan, Jawa Timur ini.
Namun, awal tahun ini kepopuleran Ningsih digoncang dengan isu tidak sedap.
Hal itu berawal ketika salah satu vlog yang diunggah oleh Ningsih di kanal Youtubenya pada 9 Januari 2020 lalu.
Dalam vlog tersebut, tampak seorang pasien Ningsih yang tiba-tiba berurai air mata.
Ternyata, sang pasien yang mengaku memiliki indra keenam mengaku melihat kehadiran malaikat di belakang Ningsih.
“Siapa yang datang? Dia adalah para malaikat. Dia pasti nangis. Yang datang adalah para malaikat,” ujar Ningsih Tinampi yang disambut anggukan dari sang pasien.
“Saya tidak bohong dan saya juga tidak mengada-ada. Saya tidak punya namanya kodam! Saya tidak punya namanya jin!” serunya kemudian.
Sontak saja, pernyataan Ningsih yang mengaku selalu diikuti oleh Nabi dan malaikat menuai banyak kontroversi, salah satunya dari Mbak Mijan.
Mbah Mijan mengaku geram dengan tingkah Ningsih yang mengaku bisa memanggil malaikat.
Sang ahli firasat bahkan sempat melontarkan sindirian kepada Ningsih di Instagram pribadinya.
Ningsih pun segera meminta maaf kepada publik dengan pernyataannya.
Hal itu disampaikan oleh Ningsih dalam tayangan Youtube pribadinya pada 22 Januari 2020 kemarin.
Dalam video tersebut, Ningsih juga mengaku tak terima jika usahanya ditutup.
Pasalnya, selama ini Ningsih mengaku kerap menyedekahkan penghasilannya kepada orang yang kurang mampu.
"Nanti saya minta bantuan ulama atau siapa, tak ajak keliling (ulama), tak jak mutus semua yang sedekah-sedekah saya, saya udah nggak bisa lanjut. Karena wong aku dapate (dapatnya) uang dari pasien-pasien itu saya sedekah-sedekahkan, untuk mereka sekolahe, untuk janda-janda tua," ujarnya.
Sementara itu pihak Pemprov Jatim yang baru mengetahui tarif yang dipatok oleh Ningsih mengaku kaget dan langsung mengeluarkan imbauan kepada masyarakat.
Pemprov Jatim mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis, daripada berobat di praktik pengobatan alternatif milik Ningsih.
Imbauan itu dikeluarkan bukan tanpa alasan.
Pemprov Jatim menilai jika biaya pengobatan di tempat Ningsih cukup mahal.
Melansir laman Kompas.com, biaya pengobatan pasien Ningsih cukup beragam, yakni antara Rp 300 ribu hingga Rp 10 juta.
"Kami khawatir nanti malah masyarakat penasaran dan mencoba berobat ke sana, padahal berobat ke Ningsih Tinampi tidak murah," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/2/2020).
"Lebih baik memanfaatkan layanan kesehatan yang gratis. Uangnya bisa dipakai untuk pendukung pengobatan," tambah dia.
(*)
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |