Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Jika biasanya kita dihebohkan dengan video aksi perkelahian antar pelajar maka kali ini akan sedikit berbeda.
Karena di Medan justru dua oknum guru lah yang berkelahi.
Bahkan aksi tercela ini dilakukan kedua oknum guru SMAN 8 Medan itu di depan kelas dan disaksikan siswanya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi akhirnya ikut turun tangan.
Baca Juga: Walau Tak Lagi Pakai Hijab, Penampilan Aurel Hermansyah yang Lebih Tertutup Tetap Banjir Pujian
Saat ditemui usai melaksanakan salat di Masjid Agung, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Senin (10/02/2020), ia dengan tegas menyartakan akan menonaktifkan kedua oknum guru tersebut.
Hal ini karena menurutnya, perbuatan dua tenaga pendidik ini sudah tidak pantas.
"Kita akan pecat dia (dua guru tersebut)," kata Edy seperti yang dikutip Grid.ID dari TribunMedan.com.
Edy pun mengucapkan pepatah lama terkait perilaku kedua guru itu, yaitu 'Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari’ dimana secara sederhana berarti murid akan mencontoh perilaku gurunya.
Kronologi kejadian
Perkelahian yang melibatkan guru Matematika bernama Manurung dan guru honorer bernama Deni Panjaitan ini terjadi pada 29 Januari 2019 lalu.
Aksi brutal keduanya yang saling adu jotos itu pun terekam dan viral di media sosial.
Dalam video viral berdurasi 1 menit 52 detik itu, terlihat keributan dipicu saat Deni disuruh wakil kepala sekolah memanggil dua orang siswa yang sedang diajar oleh Manurung.
Namun ternyata, saat memanggil kedua siswa itu Deni tidak meminta izin Manarung sebagai pengampu mata pelajaran matematika yang tengah berlangsung.
"Usai dipanggilnya siswa itu, dia (DP) langsung balik badan dan turun ke bawah. Lalu murid yang dipanggil itu langsung menghadap saya dan minta izin,"
"Saya tidak izinkan sebab tidak ada keterangan padaku mengapa siswa itu dipanggil,"
"Lagian, DP tidak ada kasih tahu apa-apa kepadaku perihal anak yang dipanggil, permisi pun tidak," ujar Manurung seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com.
Karena sudah 15 menit siswa yang dipanggilnya tak kunjung datang, Deni pun kembali datang dengan arogansi yang menyulut emosi Manurung.
"Dia langsung bilang 'Siapa tadi yang kupanggil itu, kenapa belum turun?' Arogansi luar biasa lah," ujar Manurung lebih lanjut.
Manurung pun lantas memperingatkan Deni untuk lebih beretika saat memanggil siswanya.
Namun hal itu justru memicu perdebatan hingga aksi saling jotos.
"Inilah pemicu kami berdebat. Terus, dia bentak saya sambil bilang bahwa saya mamak-mamak. Dimaki-makinya saya sambil dilayangkannya tangannya samaku, memang nggak sampai berbekas," jelas Manurung lebih lanjut.
Baca Juga: Pamer Keahlian Gombal, Iqbaal Ramadhan Buat Fans Bandung Histeris
Dalam video itu, terlihat para murid laki-laki berusaha merelai sampai guru Deni keluar kelas.
Namun ternyata, meski sudah dilerai, emosi Deni yang juga merupakan anak kepala sekolah belum tuntas.
Deni yang melihat motor Manurung di parkiran langsung merusaknya hingga memicu suasana menjadi semakin riuh.
Baca Juga: Pamer Keahlian Gombal, Iqbaal Ramadhan Buat Fans Bandung Histeris
Berikut aksi lengkap perkelahian guru di Medan dalam video yang diunggah akun Tribun Padang Official.
(*)
5 Arti Mimpi Memelihara Kucing Oren di Rumah, Ternyata Jadi Pertanda Bakal Ada Kesempatan Baru yang Datang? Simak Penjelasannya
Source | : | tribunnews,Tribun Medan |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |