Meski demikian, kakek Suhdi mengaku jika selama ini kondisi istrinya baik dan tak ada masalah apapun dengan keluarga.
Istrinya tersebut juga terbilang sering mengunjungi anak-anaknya yang berada di Ciamis, Garut, Bandung, dan Jakarta.
"Nggak ada masalah apa-apa, kami baik-baik saja. Istri saya pamit mau berkunjung ke anak-anaknya di Ciamis dan Bandung sejak Selasa (12/2/2020) kemarin.
"Baru ada kabar dari polisi kalau istri saya meninggal tertabrak kereta, saya langsung ke sini (kamar mayat)," imbuh kakek Suhdi.
Petugas Perlintasan Kereta Api Dawagung Rajapolah Tatang Yunardi mengaku tidak tahu persis kejadian tersebut.
Namun dari keterangan yang didapat, korban sengaja tak menghiraukan tanda peringatan yang diberikan kereta api, sehingga saat itu juga langsung tertabrak hingga tewas.
Karena itu, korban sempat diduga sengaja melakukan bunuh diri.
"Sebelumnya, saya tidak melihat ada orang yang berjalan kaki saat kereta api akan melintas. Diduga korban sengaja masuk perlintas begitu kereta api akan melintas," katanya.
"Namun, saat masinis melaporkan ada yang tertabrak saya langsung mengecek," tambahnya.
Source | : | Kompas.com,Tribunmedan.com |
Penulis | : | Asri Sulistyowati |
Editor | : | Asri Sulistyowati |