Meski sudah dianggap berbahaya, namun masih banyak pengguna TikTok yang berusaha mengikuti tantangan ini.
Melansir Kompas.com, Psikolog anak, Seto Mulyadi meniai jika para reamaja yang melakukan tantangan berbahaya di media sosial, salah satunya diakibatkan oleh kurangnya perhatian dan pengakuan di dunia nyata.
"Memang pada dasarnya anak-anak ini kurang mendapatkan perhatian, penerimaan dengan segala keunikan masing-masing," ujar Kak Seto, saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/2/2020) pagi.
Menurut kak Seto, ada kecenderungan penyeragaman dan tuntutak menjadi "baik" dalam takaran yang sama.
Kak Seto juga menilai jika anak-anak cenderung mencari celah dan cara untuk mengekspresikan keunikannya dan ,mendapatkan penerimaan atas hal tersebut.
Sementara itu, Maya Savitri selaku Psikolog Anak dan Remaja mengungkap jika sebenarnya anak-anak dan remaja sudah memiliki kemampuan untuk membedakan hal berbahaya dan tidak.
Akan tetapi, anak-anak dan remaja ini cenderung abai untuk mendapatkan penerimaan yang dibutuhkan.
Wah, gimana menurut kamu?
Jangan coba-cobaikutan challenge berbahaya ini, yah!
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | asiaone,kompas |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |