Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur Azizah Tara
Grid.ID - Tahun baru, tantangan baru.
Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk beberapa aksi viral yang tengah marak.
Beberapa mungkin akan terkesan menyenangkan, namun beberapa tantangan viral itu sebaiknya diabaikan.
Salah satu yang patut diabaikan yaitu Skull Breaker Challenge.
Tantangan yang tengah marak di TikTok ini menumbulkan kekhawatiran karena dianggap sangat berbahaya.
Skull breaker Challenge bahkan dapat mengakibatkan cedera serius hingga kematian.
Dilansir dari asiaone.com, video prank, yang berasal dari Amerika Selatan ini melibatkan tiga orang.
Salah satunya melompat sementara dua lainnya menjegal kaki si pelompat dari bawah mereka untuk membuatnya jatuh.
Korban kemudian mendarat dengan punggung dan kepala mereka yang membentur tanah.
Meski sudah dianggap berbahaya, namun masih banyak pengguna TikTok yang berusaha mengikuti tantangan ini.
Melansir Kompas.com, Psikolog anak, Seto Mulyadi meniai jika para reamaja yang melakukan tantangan berbahaya di media sosial, salah satunya diakibatkan oleh kurangnya perhatian dan pengakuan di dunia nyata.
"Memang pada dasarnya anak-anak ini kurang mendapatkan perhatian, penerimaan dengan segala keunikan masing-masing," ujar Kak Seto, saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/2/2020) pagi.
Menurut kak Seto, ada kecenderungan penyeragaman dan tuntutak menjadi "baik" dalam takaran yang sama.
Kak Seto juga menilai jika anak-anak cenderung mencari celah dan cara untuk mengekspresikan keunikannya dan ,mendapatkan penerimaan atas hal tersebut.
Sementara itu, Maya Savitri selaku Psikolog Anak dan Remaja mengungkap jika sebenarnya anak-anak dan remaja sudah memiliki kemampuan untuk membedakan hal berbahaya dan tidak.
Akan tetapi, anak-anak dan remaja ini cenderung abai untuk mendapatkan penerimaan yang dibutuhkan.
Wah, gimana menurut kamu?
Jangan coba-cobaikutan challenge berbahaya ini, yah!
(*)
Terekam CCTV Siswi SMK di Medan Melahirkan Berdiri di Depan Warung, Bingung Siapa Bapaknya
Source | : | asiaone,kompas |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |