Namun, STB telah menerapkan portofolio pasar yang beragam. Indonesia tetap merupakan negara sumber kunjungan wisatawan terbesar kedua untuk Singapura, dengan 3,11 juta wisatawan Indonesia berkunjung di tahun 2019 – sebuah angka rekor yang tinggi.
“Kami mengerti bahwa wisatawan Indonesia memiliki kekhawatiran terhadap situasi COVID-19 di Singapura maupun negara lainnya. Tetapi, kami percaya bahwa tindakan yang telah dilakukan Singapura saat ini akan memberikan rasa aman bagi para wisatawan."
"Singapura tetap menjadi destinasi wisata yang menarik bagi warga Indonesia dan saya yakin kita bisa bangkit kembali dengan kuat, percaya diri, dan melanjutkan langkah-langkah yang bisa mendukung pertumbuhan berkualitas,” kata John Conceicao, Executive Director Southeast Asia, STB.
Melihat ke depan
Dengan situasi COVID-19 yang diperkirakan akan berlanjut untuk sementara, STB akan terus mengidentifikasi langkah-langkah yang efektif untuk menjaga wisatawan tetap sehat dan aman, serta memberi dukungan pada industri pariwisata dan pekerja di sektor pariwisata.
Bersama dengan mitra industri pariwisata, STB tetap mempertahankan rencananya untuk meningkatkan daya tarik Singapura sebagai destinasi wisata, dengan beberapa pekerjaan yang terus berkembang seperti di Mandai Nature Precinct, Jurong Lake District, Sentosa-Brani masterplan, peremajaan Orchard Road, dan perluasan Integrated Resort.
Beberapa program baru dan peremajaan yang dapat dinantikan oleh para wisatawan di 2020 antara lain Magical Shores di Siloso, Dota 2 Singapore Major dan Matisse & Picasso – yang pertama dari empat pameran seni internasional khusus di National Gallery Singapore.
Singapura juga memiliki deretan acara yang menarik di sektor BTMICE sepanjang 2020 dan beberapa tahun ke depan.
Beberapa acara penting di antaranya adalah gamescom asia 2020, Asia Pacific Life Insurance Congress dan the Million Dollar Round Table Global Conference di 2021, serta World Congress of Dermatology 2023.
(*)
Diminta Nikah Ulang, Mahalini Akhirnya Bongkar Biang Kerok Masalah Pernikahannya Tidak Sah hingga Ditolak Pengadilan: Kesalahan
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |