"Pada saat melakukan perbuatan itu, dia ngakunya tidak sadar. Tapi sejauh ini kalau kita lihat mimik wajahnya, tenang saja. Tidak ada seperti merasa bersalah," tambahnya.
Sementara itu, Jumini selaku istri HE, mengaku mengetahui peristiwa yang dilakukan suaminya.
Namun Jumini mengaku takut kepada suaminya jika melakukan pertolongan untuk anaknya.
"Anak yang dua lagi juga ada. Mereka dipaksa tidur. Anaknya yang paling besar, ngaku mendengar adiknya menjerit jeritan kesakitan. Tapi saat bangun, dilarang bapaknya (pelaku)," urai Juper.
Sementara itu, Psikologi Violetta Hasan Noor menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan anak di Jalan Cipta Karya, Kota Pekanbaru harus menjalani tes psikologi secara menyeluruh.
"Untuk memastikan ada kelainan kejiwaan perlu ada tes. Kita tidak bisa percaya pelaku dapat bisikan atau seperti apa. Bisa saja pembelaan diri," paparnya.
Menurut Violetta Hasan Noor, sisi kejiwaan pelaku bisa dilihat dari personalnya.
"Kalau dia punya masalah kejiwaan, bisa terlihat tidak ada tampak penyesalan atau rasa bersalah dalam dirinya," ulasnya
Selain itu, pelaku dikhawatirkan memiliki kecenderungan schizophrenia atau psikopat.
5 Arti Mimpi Melihat Sawah Bersama Pasangan, Ternyata Pertanda Saling Mendukung Hal Ini, Simak Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,Tribun Pekanbaru |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |