Ia kemudian merantau ke Kalimantan, menjadi sales alat terapi kesehatan di beberapa kota di pulau Borneo tersebut. Penghasilannya sampai Rp 3 juta/bulan.
Baca Juga: Makan Durian dan Minum Minuman Beralkohol Secara Bersamaan, Pria Ini Tewas 5 Jam Kemudian
Setelahnya, pada tahun 2017 ia memilih pulang kampung dan menikah setahun kemudian.
Untuk menghidupi keluarganya, ia banting setir menjadi penjual durian dan petai.
“Kalau musim durian, ya jualan durian. Musim petai, jualan petai,” ujar Sandi dikutip dari Tribun Jabar.
Dengan menggunakan sepeda motor, ratusan butir durian tersebut dijual keliling ke desa-desa lainnya di Banjaranyar, Banjarsari bahkan sampai ke Kota Banjar.
Tak selalu mulus, Sandi mengaku saat itu buah durian yang dijualnya masih dihargai dengan murah.
“Tapi waktu itu harga durian Kalijaya sangat murah. Hanya Rp 5.000 sampai Rp 10.000/buah, kalau bagus bisa Rp 15.000. Masih sangat murah. Dari modal awal 300 butir yang menjadi uang hanya Rp 1 juta," katanya.
Betrand Peto Ungkap Rumah yang Ditinggalinya Bareng Sarwendah Tersambar Petir, Ayam-ayamnya pada Mati: Sedih Banget
Source | : | Tribun Jabar,Tribunnews |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Siti Maesaroh |