Paska perceraian orangtua, mereka merasa tidak dapat memiliki keduanya secara utuh.
Perceraian acap membuat anak merasa tidak aman sebab mereka telah kehilangan hubungan yang paling penting dalam keluarga.
3. Mudah marah dan agresif
Sifat mudah marah cenderung sering dialami anak korban perceraian orangtua.
Amarah dapat dengan mudah meledak dalam bentuk apa pun.
Mereka cenderung menjadi agresif, keras, dan berontak.
4. Terisolasi
Tak menutup kemungkinan paska perceraian orangtua, anak ingin sejenak menghentikan komunikasi dengan teman dan keluarga lainnya.
Mereka ingin beristirahat dan menyendiri.
5. Sedih dan Depresi
Ini merupakan perubahan sikap anak yang paling jelas terlihat paska perceraian orangtua.
Mereka cenderung akan merasa rendah diri, sedih, marah dan tak menutup kemungkinan mengalami depresi.
Anak akan mengalami kesulitan fokus dalam pekerjaan.
Sangat penting bagi mereka untuk keluar dari keadaan itu, demi masa depan mereka yang lebih baik.
Tentu ini juga menjadi tanggung jawab kedua orangtua. (*)
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |