Grid.ID - Gugatan perceraian yang diajukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terhadap istrinya, Veronica Tan akhirnya dikabulkan Majelis Hakim.
Putusan itu dibacakan Ketua Majelis Hakim Sutaji dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (4/4/2018).
Gugatan itu akhirnya dikabulkan sebab majelis hakim menilai sejumlah bukti yang dihadirkan dalam persidangan menguatkan gugatan Ahok.
Seperti diketahui, Ahok menggugat cerai Veronica ke PN Jakarta Utara pada 5 Januari lalu.
Gugatan cerai diajukan karena terjadi masalah pribadi yang berlangsung tujuh tahun.
Dokter Terawan Dianggap Lakukan Pelanggaran Serius, Amankah Kita Jalani Terapi Cuci Otak?
Ahok dan Veronica sebelumnya dimediasi pihak keluarga. Namun, mediasi tidak berhasil.
Saat persidangan, Ahok diwakili kuasa hukum, sedangkan Veronica tidak pernah hadir dan hanya menitipkan surat yang berisi penyerahan semua keputusan pada kebijakan hakim.
Hakim Sutaji menuturkan pula bahwa proses mediasi tidak berjalan lantaran Veronica tidak pernah hadir dalam persidangan dan tidak menunjuk wakil dalam sidang cerai ini.
"Tergugat dalam hal ini telah melepaskan haknya dalam persidangan."
Inilah Penyebab Mengapa Seseorang Begitu Mudah Jerawatan
Selain vonis cerai, sidang itu memutuskan kedua anak Ahok dan Veronica akan akan dititipkan kepada Veronica sampai hukuman Ahok berakhir. Selepas Ahok dari penjara, maka pengasuhan wajib diserahkan kepada Ahok.
"Akan lebih baik hak asuk anak ini diserahkan dan diberikan kepada penggugat sebagai ayah kandungnya dengan memberikan kewajiban tergugat untuk memberikan kasih sayangnya," jelas hakim.
Lantas apa dampak perceraian orangtua bagi anak?
Meskipun, orangtua berpikir bahwa perceraian adalah jalan terbaik bagi keduanya namun berbeda persoalannya bagi anak.
Ketika seorang anak melalui fase saat kedua orangtua mereka berpisah, mereka akan terkena dampak dari perceraian keduanya.
Secara tidak langsung, mereka akan merasa kehilangan perhatian paska orangtua mereka berpisah.
Selain itu, dampak perceraian orangtua terhadap anak yang paling sering ditimbulkan adalah perubahan sikap.
Ada beberapa perubahan sikap anak yang kadang luput dari perhatian orangtuanya, antara lain:
1. Harga diri rendah
Paska perceraian orangtua, pada umumnya anak akan merasakan perasaan rendah diri dan kurang percaya diri.
Anak merasa malu dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa kedua orangtuanya telah bercerai.
Tak menutup kemungkinan, mereka berpikir bahwa orang-orang yang ia temui diam-diam mengejeknya dari belakang.
2. Merasa tidak aman
Sebab merasa telah kehilangan sesuatu, anak akan memilih untuk tinggal dengan salah satu orangtua mereka.
Paska perceraian orangtua, mereka merasa tidak dapat memiliki keduanya secara utuh.
Perceraian acap membuat anak merasa tidak aman sebab mereka telah kehilangan hubungan yang paling penting dalam keluarga.
3. Mudah marah dan agresif
Sifat mudah marah cenderung sering dialami anak korban perceraian orangtua.
Amarah dapat dengan mudah meledak dalam bentuk apa pun.
Mereka cenderung menjadi agresif, keras, dan berontak.
4. Terisolasi
Tak menutup kemungkinan paska perceraian orangtua, anak ingin sejenak menghentikan komunikasi dengan teman dan keluarga lainnya.
Mereka ingin beristirahat dan menyendiri.
5. Sedih dan Depresi
Ini merupakan perubahan sikap anak yang paling jelas terlihat paska perceraian orangtua.
Mereka cenderung akan merasa rendah diri, sedih, marah dan tak menutup kemungkinan mengalami depresi.
Anak akan mengalami kesulitan fokus dalam pekerjaan.
Sangat penting bagi mereka untuk keluar dari keadaan itu, demi masa depan mereka yang lebih baik.
Tentu ini juga menjadi tanggung jawab kedua orangtua. (*)
Jennifer Coppen Akui Berat Badannya Turun hingga Pernah Terpikir Ingin Mengakhiri Hidup Sepeninggal Dali Wassink: Terlintas di Otakku
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |