Surat itu mengungkapkan bahwa para peneliti telah bekerja tanpa lelah.
Termasuk menerbitkan genom lengkap virus serta mengidentifikasi jenis virus untuk vaksin.
Juga pengembangan obat, menciptakan model uji hewan dan mendiagnosis pasien.
"Melihat kembali semua kerja keras yang telah kami lakukan dalam sebulan terakhir, kami memiliki hati nurani tanpa ada penyesalan," katanya.
"Penelitian adalah garis depan melawan epidemi. Mari kita kuatkan tekad kita, selesaikan gangguan ini dan bersama-sama mengabdikan diri untuk penelitian dan pekerjaan kita," tambahnya.
Selama sepekan terakhir, institut ini juga mengeluarkan beberapa pernyataan yang membantah desas-desus yang menyiratkan bahwa institut bertanggung jawab atas wabah baru coronavirus yang pertama kali ditemukan di Wuhan.
Pada 16 Februari, Chen Quanjiao, seorang peneliti dari institut itu, membantah teori konspirasi yang diposting oleh pengguna Sina Weibo "Weiketiezhi".
Weiketiezhi mengklaim bahwa Chen telah melaporkan kepala lembaga itu karena menjual hewan percobaan dan membocorkan virus dari laboratorium.
"Saya tidak pernah merilis informasi yang melaporkan orang lain dan saya sangat marah pada orang-orang yang menyamar saya untuk mengarang pesan palsu," kata Chen dalam pernyataannya yang dipublikasikan di situs web institut.
Source | : | asiaone |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nurul Nareswari |