Misalnya, kita mengupload foto anak yang masih berseragam sekolah ke akun sosmed.
Dengan segala macam kecanggihan teknologi zaman sekarang, orang jahat bisa menemukan cara untuk mengetahui detail soal pribadi si kecil.
Mulai dari nama lengkap, sekolah dan kelasnya, teman-teman sekolahnya, pola rutinitas hariannya, alamat rumahnya, hingga melacak keberadaannya saat ini.
Semua informasi ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan tindak kriminal.
Foto anak juga bisa disalahgunakan sebagai bahan pelecehan seksual.
Dilansir dari Huffingtonpost, sebanyak 50 persen foto anak-anak yang 'dipamerkan' di situs pedofilia diambil dari akun media sosial orangtua.
(BACA: Risiko Fatal yang Terjadi Jika Bayi Kerap Tidur dalam Posisi Tengkurap)
Intinya kita perlu berhati-hati dalam mengunggah foto anak di media sosial.
Kita harus tahu bagaimana cara menjaga privasi si kecil dengan menjadi 'penjaga' pintu gerbang akses dunia maya bagi mereka.
Pastikan menyalakan pengaturan privasi pada setiap media sosial saat mengunggah foto anak, ini untuk mencegah foto anak menyebar ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.
Sebelum mengunggah foto anak, pertimbangkan dulu hal berikut ini agar merasa aman saat membiarkan wajah si kecil terpampang di laman media sosial:
Mengapa Anda mengunggah foto anak? Tentukan dulu apa alasan ingin mengunggah foto si kecil di media sosial, apakah sekedar membagikan atau sekaligus berbagi informasi seputar perkembangan anak.
Ayah Natasha Wilona Mendadak Muncul Usai 20 Tahun Menghilang, Kondisi Rumah Sang Artis Semasa Kecil Sungguh Memprihatinkan
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |