Kacamata yang tersemat tak cukup untuk menutupi raut sedih di wajah Suraji.
Pasalnya, pada Sabtu (22/02/2020) pagi kemarin ia sempat turun langsung menyusuri sepanjang aliran Sungai Sempor untuk mencari keberadaan anaknya.
“Saya gelisah. Pas habis Subuh, saya langsung ke dekat posko itu. Turun lewat jembatan. Saya nyusur sendiri, sampai saya keram di sana, hampir nggak gerak. Untung ternyata ada keluarga yang ikut juga,” katanya.
Baca Juga: Takut Nagita Slavina Hamil, Raffi Ahmad Menahan Diri Tak Berhubungan Selama Keliling Dunia
Namun, usahanya itu nihil hingga membuat Suraji semakin panik dan gelisah.
“Mulai Jumat sore itu, saya sudah tidak sabar. Saya cari infonya di mana- mana, sekolah saya datang, ke SWA (klinik), posko SAR, Puskesmas, semua lah. Setiap ada kabar ada korban ketemu, saya datang, ternyata bukan anak saya,"
" Ada lagi korban di Puskesmas, 3 kali saya bolak-balik, terakhir jam 2 malam, katanya ada yang mau dicocokin, ternyata bukan anak saya. Makanya saya turun subuh subuh itu,” jelas dia.
Baca Juga: Ruben Onsu Telah Maafkan dan Cabut Laporan Terhadap Pelaku Kasus Pembullyan Terhadap Betrand Peto
Tersangka Telah Ditetapkan
Menindaklanjuti kasus ini, polisi telah menetapkan satu orang tersangka.
Yakni IYA, pembina pramuka sekaligus guru olahraga di SMPN 1 Turi.
Penetapan tersangka ini dilakukan setelah polisi melakukan gelar perkara dan penilaian terhadap 13 orang saksi.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |