Dokter 63 tahun ini juga menjelaskan, sekuat apapun sperma, tidak mungkin bisa menyebabkan kehamilan seperti pernyataan kontroversial salah satu komisioner KPAi.
"Sperma, dari siapa pun asalnya, dari Superman yang hebat pun tidak mungkin bisa terjadi kehamilan," ungkap dokter Boyke.
Lebih lanjut, dokter Boyke menjelaskan jika tidak ada sperma yang disebut kuat ataupun lemah.
"Yang ada itu, sperma yang normal dan sperma yang upnormal," pungkasnya.
Menurut dokter Boyke, sperma normal merupakan jenis sperma dengan jumlah yang cukup.
Cukup dalam konteks ini berarti sperma tersebut memiliki jumlah lebih dari 60 juta/cc.
Sel sperma juga dikatakan normal jika gerakannya baik dan memiliki bentuk yang normal.
Sedangkan sperma yang dianggap upnormal, memiliki jumlah kurang dari 60juta/cc.
"Atau kalau untuk inseminasi (pembuahan), kurang dari 15 juta," ujarnya.
Lagi, dokter Boyke juga menjelaskan jika sperma up-normal memiliki gerakan yang lambat.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |