Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur Azizah Tara
Grid.ID - Pernyataan salah satu komisioner KPAI mengenai kehamilan di kolam renang menjadi kontroversi.
Nama Sitti Hikmawatty melambung dan banyak dibicarakan atas ucapannya.
Ia menyatakan jika kehamilan bisa terjadi di kolam renang saat lelaki dan perempuan berenang di kolam yang sama.
Namun, rupanya hal itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Melansir Youtube Esge Entertaintment (26/2/2020), pakar sexolog dr. Boyke Dian Nugraha berikan penjelasannya.
"Itu pernyataan (tentang kehamilan yang bisa terjadi di kolam renang), tidak benar sama sekali," ungkap dokter Boyke.
Dokter Boyke juga menjelaskan perihal masa hidup sperma di luar tubuh.
Menurutnya, sperma yang masuk ke dalam air akan langsung mati hanya dalam beberapa detik.
"Apalagi kalau air itu mengandung kaporit, udah langsung mati," timpalnya.
Dokter 63 tahun ini juga menjelaskan, sekuat apapun sperma, tidak mungkin bisa menyebabkan kehamilan seperti pernyataan kontroversial salah satu komisioner KPAi.
"Sperma, dari siapa pun asalnya, dari Superman yang hebat pun tidak mungkin bisa terjadi kehamilan," ungkap dokter Boyke.
Lebih lanjut, dokter Boyke menjelaskan jika tidak ada sperma yang disebut kuat ataupun lemah.
"Yang ada itu, sperma yang normal dan sperma yang upnormal," pungkasnya.
Menurut dokter Boyke, sperma normal merupakan jenis sperma dengan jumlah yang cukup.
Cukup dalam konteks ini berarti sperma tersebut memiliki jumlah lebih dari 60 juta/cc.
Sel sperma juga dikatakan normal jika gerakannya baik dan memiliki bentuk yang normal.
Sedangkan sperma yang dianggap upnormal, memiliki jumlah kurang dari 60juta/cc.
"Atau kalau untuk inseminasi (pembuahan), kurang dari 15 juta," ujarnya.
Lagi, dokter Boyke juga menjelaskan jika sperma up-normal memiliki gerakan yang lambat.
tak hanya berdasarkan jumlah, klasifikasi inbi juga berlaku untuk bentuk dari sperma itu sendiri.
Baca Juga: Di Tahun 1997, Ternyata Dwi Sasono Sempat Mirip Sama Dokter Boyke Loh!
"Ekornya pendek, kepalanya besar, badannya kecil. nah, itu sperma yang up-normal," pungkas dr. Boyke.
Sang dokter juga menyarankan untuk para remaja putri yang memiliki hobi berenang, untuk tidak takut akan hal ini.
Ia juga menjelaskan, "Katakanlah, remaja pria yang melakukan onani atau apa (di dalam kolam renang), tidak mungkin terjadi kehamilan."
Hal ini dikarenakan masa hidup sperma yang begitu singkat di luar tubuh.
Bahkan, nih hubungan seksual yang dilakukan di kolam renang pun tidak akan bisa memberi dampak kehamilan.
"Selama di saluran kewanitaannya kena air, (sperma) pasti mati. Jadi, tidak ada yang hamil di kolam renang," pungkas dr. Boyke.
Dokter Boyke juga berpesan jika remaja putri yang punya hobi berenang akan lebih sehat.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |