“Kalau saya sih orangnya pemaaf ya. Dia juga butuh cari makan, ngapain diperpanjang.
“Lebih baik kita fokus kerja ke kehidupan kita ke depan,” tutur Shinta Bachir saat ditemui oleh Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
Sebelumnya wanita kelahiran Wonosobo ini dikabarkan sempat berada di titik paling bawah dalam hidupnya karena pemberitaan miring tentangnya.
Ia sempat jatuh miskin dan kehabisan uang, sehingga harus menjual harta berharga miliknya.
(Sempat Jatuh Miskin, Shinta Bachir Pernah Sampai Berjualan Nasi di Pasar)
“Saya sudah jual semua sampai mau bayar susah.
“Yang jadi saksi hidup itu suster anak saya sama supir,” ungkap Shinta Bachir ketika ditemui oleh Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
“Saya mau bayar suster enggak ada uang, tinggal cincin satu-satunya saya jual.”
“Teman semua tahu kok saya banyak jual tas-tas saya, semuanya, buat hidup saya sama anak,” tutur Shinta seraya menahan isak tangisnya.
Rupanya, segala hal tersebut ia lakukan demi keberlangsungan hidup dirinya dan juga sang anak.
Tidak hanya itu, ternyata Shinta juga sempat berjualan nasi di pasar demi menyambung hidupnya.
“Kalau saya mau nakal saya bisa, ngapain saya jualan nasi.
“Boleh ditanya semua orang di Pasar Kramat Jati, tiap malam saya kenalannya tukang ayam, tukang cabai, semua orang di situ kenal saya,” pungkasnya. (*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka