Tapi, ketika dicampur tauge mentah dan kubis, seledri apalagi sambal, tentu rasanya akan berubah dan khas.
Tukilah mengatakan, kekuatan dawet sambal ini sebenarnya terletak pada sambal itu sendiri.
Ia membuat sambal itu dengan cara berbeda, yakni dari bahan dasar cabai rawit merah maupun hijau.
(Bukan Barang Mewah dan Mahal, Okie Agustina Hanya Minta Seekor Hewan)
Lombok itu diulek bersama kacang tanah, kemudian sambal digoreng kering agar aroma kacang dan lombok menguar, lantas direbus.
"Sambele nambah (sambal menambah). Pedes banget (pedas sekali)," kata Tukilah. Jadi, tidak ada acara mengulek di tempat.
Tak lama semua sudah berada di meja dan siap disantap. Aduk dulu dawet sambal agar sambal bisa menyebar rata, lantas siap disantap.
Rasanya, ternyata hampir mirip dengan tahu campur Magelang. Kuah dawet terasa gurih, manis, juga pedas.
Tetapi, dari semuanya itu rasa kuah kacang cukup dominan. Pedas lombok juga aroma seledri membuat cita rasa uniknya kuat.
(Dewi Perssik Balas Cibiran Netizen dengan Kalimat Bijak)
Untuk orang yang suka kuah gurih pedas, manis, apalagi penggemar segarnya rujak, kemungkinan akan cocok dengan rasa baru ini.
Cukup banyak yang suka. Beberapa warga juga mengaku terbiasa. Arinda Riyadi, warga Clapar 1, mengungkapkan dirinya beserta keluarganya penggemar kuliner satu ini.
Tidak setiap saat Arinda bisa menemukan dawet sambal ini. "Hanya pada acara-acara tertentu, seperti hari ini," kata Arinda.
Siap kali ia menemukan penjual dawet, ia membeli 4 bungkus dawet sambal seharga Rp 10.000. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dawet Kok Pakai Sambal, Apa Enaknya...", -.
Profil Wendy Cagur, Pelawak Kondang yang Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Syuting, Ternyata Idap Penyakit Ini!
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |