Grid.ID - Pemberian susu formula pada anak memang masih menjadi suatu pro dan kontra.
Ada yang memberinya sejak kecil bahkan beberapa minggu setelah melahirkan.
Ada juga yang memberinya setelah anak berusia 2 tahun.
Saat akan memberikan tambahan susu formula (sufor) untuk si kecil, mungkin banyak pertanyaan muncul di benak ibu.
Salah satunya adalah, usia berapa anak mulai boleh dikenalkan dengan susu formula?
Dilansir dari verywellfamily.com, anak boleh beralih dari ASI ke susu sapi (susu formula) adalah saat anak berusia setidaknya 12 bulan.
(BACA : Sebelum Terlambat, Ini Dia 12 Hal yang Harus Kamu Hapus dari Akun Facebookmu!)
Mengapa demikian?
Ada beberapa alasan (dan banyak penelitian medis) yang mendukung patokan perkembangan itu.
Salah satunya, bayi memiliki kesulitan yang lebih besar mencerna protein susu sapi.
Selain itu, susu sapi mengandung sodium, potasium, dan klorida dalam jumlah banyak daripada yang dibutuhkan bayi.
Parahnya, terlalu banyak intake nutrisi tersebut dapat membuat ginjal bayi stres.
Tapi itu jika pemberiannya tidak sesuai aturan.
(BACA : Cara Mengetahui Masa Subur dari Siklus Menstruasi, Sudah Tahu Belum?)
Susu formula dapat diberikan hanya 2-3 kali sehari saja, karena hanya bersifat sebagai pelengkap dan bukan makanan pokok anak.
Lalu bagaimana memilih susu formula yang baik?
Pada dasarnya, semua sufor mengandung zat-zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat-zat gizi mikro (vitamin, mineral) yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk tumbuh kembangnya.
Untuk itu, sebaiknya pilih susu formula yang sudah dispesifikasi menurut usia, misalnya, susu untuk anak usia 1 tahun, susu untuk usia 4-6 tahun, dan susu untuk anak di atas 6 tahun.
Jika pemberiannya sesuai dengan aturan dan peruntukannya, susu formula aman dan menyehatkan bagi anak.
(BACA : Bolehkan Berolahraga di Pagi Hari Sebelum Sarapan? Simak Penjelasannya yuk!)
Masalah ke 2 dalam pemberian susu formula adalah, anak kerap kali lebih memilih susu formula dibandingkan makanan.
Hal ini masuk akal. Sebab anak lebih memilih susu karena ia meminumnya selama beberapa menit saja. Setelah itu kembali bisa bermain.
Sedangkan jika mengonsumsi makanan padat, anak harus duduk diam dalam jangka waktu tertentu dan tidak dapat bermain, padahal anak balita sedang dalam periode aktif bergerak.
Apalagi jika sejak mendapatkan MPASI, si kecil tidak dibiasakan mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, tak heran bila akhirnya ia lebih memilih minum susu ketimbang makan.
Kalau si kecil sudah kenyang oleh susu, otomatis ia akan menolak makan.
(BACA : 10 Perilaku Orang Cerdas Secara Emosional, Kamu Termasuk Nggak?)
Itulah mengapa, ketika anak sudah mengonsumsi makanan keluarga, pemberian susu sebaiknya dibatasi 2-3 gelas per hari.
Dianjurkan konsumsinya pagi saat sarapan atau sebagai selingan di antara sarapan dan makan siang.
Kemudian selingan di antara makan siang dan malam, terakhir sebelum tidur malam.
(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Agar Tidak Timbulkan Masalah, Begini Aturan Konsumsi Susu Formula")
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |