Oleh sebab itu, masyarakat Kota Surabaya tidak perlu menggunakan masker, apabila tidak merasakan gejala-gejala dari virus corona, seperti batuk, sesak napas, pile, dan nyeri kepala.
Risma mengimbau agar masyarakat Kota Surabaya rajin cuci tangan dengan bersih, dan apabila merasakan gejala tak beres segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
"Makanya cuci tangan, yang saya genjot termasuk hand sanitizer kami siapkan di mana-mana. Kuncinya (agar tidak terkena virus corona) justru ada di tangan," ujar Risma.
Sang wali kota mengungkapkan jika rajin mencuci tangan hingga bersih justru lebih efektif, ketimbang memborong masker secara berlebihan.
Menurut Risma, penyebaran virus corona ini lebih cepat menular pada tangan yang kotor.
Atas dasar itu pula, Risma akan terus memberikan fasilitas cuci tangan di berbagai taman dan sekolah.
"Ini penting, salah satunya untuk menjaga sistem imun kita, lingkungan kita harus bersih, kita juga siapkan untuk minum-minuman," kata Risma.
Pembelian masker yang berlebihan juga tidak dianjurkan oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Hal itu telah disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh WHO, hanya orang sakit saja yang diwajibkan memakai masker.
Melansir laman Kompas TV, menurut standar dari WHO, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengimbau agar warga tidak usah membeli masker terlalu berlebihan.
(*)
5 Rekomendasi Pelembap Anti Jerawat dan Harganya, Bisa Pulihkan Kulit yang Meradang, dari Rp11 Ribu
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |