Grid.ID - Di tengah virus corona yang kini sedang melanda berbagai negara, termasuk Indonesia, masker dan cairan antiseptik jadi barang langka.
Beberapa oknum justru memanfaatkan situasi dengan menimbun masker dan cairan antiseptik.
Berdasarkan pantauan, beberapa menjual masker dan cairan antiseptik dengan harga mahal di situs jual beli online.
Polisi akhirnya menangkap dua orang yang diduga menimbun masker dan cairan antiseptik di Semarang, Jawa Tengah.
Penimbunan ini terungkap setelah Polda Jawa Tengah menggelar patroli siber di media sosial.
"Kami menemukan beberapa nama pelaku yang diduga terlibat dalam praktik penimbunan masker kesehatan di wilayah hukum Polda Jateng," ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar F Sutisna saat dikonfirmasi, Rabu (4/3/2020).
Polisi kemudian menangkap dua orang yang diduga menimbun benda tersebut pada Selasa (3/3/2020).
Mereka adalah Ari (45), warga Semarang Timur yang diduga menimbun masker; dan Merriyati alias Kosasih (24), warga Genuk yang diduga menimbun cairan antiseptik.
Dari tangan dua orang ini, polisi menyita delapan boks masker kesehatan beragam merek dan 13 kardus berisi cairan antiseptik.
Dua terduga penimbun ini dijerat Pasal 107 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Mereka terancam hukuman penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp 50 miliar.
Kasus lainnya juga ditemukan di Tangerang. Sebanyak 600 ribu masker ditemukan di sebuah gudang yang berlokasi di kecamatan Neglasari, Tangerang.
Penggerebekan dilakukan petugas, Selasa (3/3/2019).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, menuturkan 600 ribu masker yang ditimbun dan disimpan di gudang, tidak memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan dan pihak terkait lainnya.
"Penggerebekan gudang penimbun masker itu dilakukan Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Selasa kemarin pukul 15.00."
"Sekitar 600 ribu pieces masker kami sita dari pergudangan di Neglasari, Tanggerang," kata Yusri, Rabu (4/3/2020) seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Menurut Yusri, dua orang pemilik ratusan ribu masker itu bernama Hermanto dan Deny.
Keduanya diamankan dan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
"Serta kita sudah periksa 3 saksi. Sore ini akan dirilis di TKP dan semuanya akan dijelaskan di sana," kata Yusri.
Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Sutarmo menuturkan, dari hasil penyelidikan, ratusan ribu masker tersebut rencananya mau diekspor ke Cina.
Namun, hingga saat ini belum dapat space kargo di pesawat.
"Namun mereka tidak memiliki izin edar untuk mengekspor masker alat kesehatan itu," jelas Sutarmo, Rabu (4/3/2020).
Karena itu, kata dia, atas kejadiaan tersebut patut diduga telah terjadi dugaan tindak pidana di bidang kesehatan. (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Nurul Nareswari |
Editor | : | Nurul Nareswari |