"Ny. Budi terbilang beruntung karena kanker yang terdeteksi masih terbilang awal dan belum ada penyebaran (metastasis)" ungkap dr. Andi.
HPV (Human Papilloma Virrus), menjadi virus penyebab kanker serviks.
(BACA: Dawet Pakai Sambal, Rasanya Kayak Gimana ya?)
Kanker serviks menduduki peringkat dua kanker terbanyak yang menyerang kaum perempuan di Indonesia.
Tak hanya kanker serviks, HPV juga bisa menimbulkan kanker miss V, vulva, orofaring, kanker anal, kanker penis pada laki-laki juga kutil kelamin.
Menurut INASGO National Cervical Cancer Registry, kasus kanker serviks paling banyak menyerang kelompok usia muda 35-55 tahun diikuti kelompok usia tua 55-64 tahun.
Diketahui ada 200 lebih jenis HPV, namun tidak semua bisa menyebabkan kanker (tipe onkogenik/risiko tinggi).
(BACA: 5 Rekomendasi Produk Skin Care Serum Vitamin C yang Dapat Mencerahkan Warna Kulit)
Ada jenis HPV memiliki tipe onkogenik atau risiko rendah yang menyebabkan kutil kelamin.
Tapi tetap tidak boleh diabaikan karena sejatinya perkembangan kanker tidak dapat diprediksi.
Lesi Pra Kanker Serviks stadium awal (CIN 1) bisa kembali normal dengan sendirinya dengan kemungkinan 70%.
Namun 30% sisanya bisa berlanjut ke stadium tinggi (CIN3), dan kecil kemungkinannya untuk kembali normal dan risikonya besar untuk berkembang menjadi kanker serviks.
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |