Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio
Grid.ID – The Script membuka konser Freedom Child Tour dengan bawakan lagu Superheroes dan Rock The World, didukung dengan tata lampu dari atas panggung, kemudian band asal Dublin, Irlandia ini nyanyiakan Paint the Town Green.
Lalu Danny O'Donoghue, vokalis The Script menyempatkan menyapa penggemar di Indonesia yang sudah menunggu selama enam tahun, dari konser terakhirnya pada tahun 2011.
“Bagaimana kabar kalian semua malam ini? Apakah semuanya merasa baik?” ungkap vokalis Danny O’Donoghue kepada para penonton yang berkumpul di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018) malam.
(2 Hari Menjelang Konser SMTOWN di Dubai, SM Entertainment Siap Boyong Para Artisnya)
Upaya The Script untuk memuaskan penonton dimulai sejak awal konser, Danny O’Donoghue dengan susah payah berusaha berinteraksi menggunakan bahasa Indonesia.
“Cinta mati! Cinta mati!” serunya.
”Sudah cukup lama kami tidak ke sini. Kalian selalu menjadi alasan mengapa kami kembali ke sini. Lagu berikutnya adalah lagu yang membuat kami dapat berada di sini,” ucap sang vokalis sebelum nyanyikan lagu The Man Who Can’t Be Moved.
Sejak awal lagu, Mark Sheenan, pemetik gitar dan Glen Power, sang penabuh drum, sengaja tidak memainkan alat musiknya.
Dengan maksud, memberikan kesempatan kepada penggemarnya untuk meramaikan ruangan konser dengan gemuruh kemeriahan.
Serta penonton menutup lagu dengan sorakan panjang, tanda puas bernyanyi dengan idolanya.
Sama dengan nama turnya, The Script juga membawakan lagu-lagu dari album Freedom Child dimalam itu, antara lain Wonders, Arms Open, hingga No Man is An Island sukses mengajak para penonton meloncat-loncat ke kanan dan ke kiri.
Dalam konser tersebut, The Script tidak hanya bawakan lagu dari album Freedom Child.
Lagu-lagu hits yang sudah menjadi konsumsi penggemarnya juga dibawakan saat The Script tampil di Jakarta.
If You Could See Me Now disambung If You Ever Come Back menjadi lagu yang dilantunkan setelahnya.
Malam itu, The Script terlihat berusaha menyapa seluruh penggemarnya yang rela merogoh kocek besar demi menyaksikan band favoritnya.
Terlihat dari Danny O'Donoghue yang berjalan menghampiri penonton kelas Festival dan Diamond, untuk menyapa semua orang.
Panggung kecil di kelas Festval, menjadi kejutan untuk penonton menikmati dua lagu secara akustik, yakni We Cry yang dibantu oleh seorang beatboxer asal Indonesia dan Never Seen Anything Quite Like You.
Dipanggung kecil itu Danny O'Donoghue mengganti kaos dan blazernya menjadi kemeja batik warna hitam tangan panjang dengan corak kuning, sehingga menambah kekaguman penonton atas penampilannya.
Selepas dari situ, tiga personel The Script meninggalkan level sementara itu dan membuat penonton menebak kemana lagi sang idola akan bersinggah.
Ternyata, sang vokalis yang tidak didampingi dua rekannya mencoba mendatangi kelas Diamond.
Sehingga tak sedikit penonton yang menyia-nyiakan momen tersebut dengan berswa foto, sampai salah satu kamera diambil oleh Danny untuk mengabadikan kemeriahan bersama penggemarnya.
Seakan menggambarkan apa yang mereka rasakan, The Energy Never Dies pun dimainkan, sampai beberapa kunci gitar sempat terpeleset, suara vokalis pun tampak terengah ketika melayani para penonton berswa foto.
Namun hal tersebut tidak penting lagi bagi penggemar yang puas melihat dengan dekat hingga berinteraksi dengan idolanya.
Kembali ke panggung utama, Rain yang menjadi single dari album Freedom Child pun dibawakan, membuat penonton semakin kompak bernyanyi bersama.
Sesaat lampu panggung padam, membuat penonton kompak bergemuruh meminta The Script tampil kembali.
“Lagi! Lagi! Lagi!” gemuruh permintaan penonton.
Setelah menunggu beberapa saat, The Script kembali, dan memasuki sesi encore dengan lagu No Good in Good Bye.
Para penonton seolah belum mau pulang bila lagu Breakeven belum dibawakan. Dengan kompak mereka berseru.
(The Script Ajak Penonton Indonesian Idol 2018 Berjingkrak dan Bersorak)
“Breakeven! Breakeven! Breakeven!" Seru dari bagian penonton.
Sehingga The Script kalah dengan permintaan penonton dan memainkan lagu tersebut.
Tak lupa pesan perdamaian pun dibaca oleh mereka sebelum menutup malam dengan lagu Hall of Fame.
Sambil bawakan lagu terakhir, sang vokalis berlari membawa bendera merah putih melewati deretan penonton kelas Gold.
Lalu naik kembali keatas panggung dengan mengalungkan bendera Indonesia dengan berjanji kepada penggemar, akan kembali konser di Indonesia.
“Kami akan segera kembali. Segera!” janji Danny O’Donoghue.
Hujan confetti warna-warni dan salam hormat sambil menunduk dan bergandengan tangan pun mengakhiri konser mereka. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya