“Tidak ada rasa nyeri, makanya orang tidak mau ke dokter.
Namun, jika sudah terjadi patah tulang, dia baru merasakan sakit dan nyeri,” ujar Dr. Ade Tobing pada nakita.id.
Meski tidak ada gejala-gejala yang dirasakan, kamu dapat mengetahui apakah tubuh akan mengalami osteoporosis atau tidak, yaitu dengan cara mengukur tinggi badan.
(BACA : 4 Cara Ampuh Bikin Anak Berhenti Ngompol, Gampang Banget nih)
Setiap bulan secara rutin ukurlah tinggi badan, apabila terjadi penurunan sebanyak 2-3 cm, maka kamu harus curiga akan terjadinya osteoporosis pada tubuh.
Atau apabila terdapat keturunan keluarga kandung yang sebelumnya mengidap osteoporosis, maka hal itu pun akan berdampak pada risiko terkena osteoporosis.
Fakta lain yang mungkin belum banyak disadari yaitu osteoporosis tak hanya menghantui wanita menopause, tetapi juga wanita remaja usia 18-23 tahun.
Menurut Dr. Ade, hal itu terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti menerapkan pola diet yang salah.
Remaja menganggap jika diet adalah tidak makan, padahal hal itu sangat salah, karena tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat yang sebenarnya dibutuhkan.
Tubuh yang baik adalah yang ideal bukan yang kurus, sebab jika badan kurus akan berisiko salah satunya yaitu adanya pengeroposan tulang.
(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Fakta! Ternyata Osteoporosis Dapat Terjadi Pada Pria dan Remaja")
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |