(BACA:Salju Abadi di Papua, Kekayaan Alam yang Dimiliki Mimika)
3. "Kambepit" adalah nama Panglima Perang
Nama "Kambepit" diambil dari nama salah satu Panglima Perang Suku Asmat pada zaman dahulu.
"Kambepit" juga merupakan tokoh adat yang membawa perubahan bagi masyarakat Asmat.
Mungkin, penganugerahan nama adat dan gelar ini merupakan bentuk dari harapan warga Asmat sendiri untuk Presiden Jokowi.
(BACA:Keren! Joan, Kontestan Indonesian Idol Asal Papua Sukses Bawakan Tembang dari Diva Indonesia)
4. Presiden diberi dayung oleh oleh tetua adat setempat
Dayung, untuk apa ya?
Dalam penganugerahan nama adat dan gelar itu, para tetua adat menyerahkan dayung kepada Presiden Jokowi.
Para tetua berharap agar Jokowi menggunakan dayung ini untuk mendayung perahu republik dan memimpin masyarakat agar tidak melenceng dari tujuan negara.
Mereka juga percaya, jika Sang Panglima Perang akan memimpin masyarakat Asmat ke masa depan yang lebih baik.
5. Menjadi Presiden Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di tanah Asmat
Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia pertama yang menginjakkan kakinya tanah Asmat.
Sejauh ini, Jokowi memang menjadi presiden yang paling sering melakukan blusukan.
(BACA:Mulia Banget, Vega Darwanti Kenang Cita-cita Jupe Bikin Masjid, Sudah Terwujud Mesjid Megah Di Papua)
Ia sudah menginjakkan kakinya hampir di semua pulau di Indonesia.
Mulai dari pulau yang terbesar sampai pulau yang terkecil di Indonesia.
Source | : | Tribunnews.com,kompas |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |