Jumlah uang yang disetorkan cukup besar. "Setor ke petugas lapas paling kecil Rp 100.000, paling besarnya Rp 40 juta setiap minggu. Untuk apel harian ada dan mingguan juga ada," jelasnya.
Ribut Soal Puisi Gus Mus: Mengungkap Asal Usul Pengeras Suara di Indonesia
Menurutnya, sindikat kejahatan pemerasan yang dilakukan para napi ini tidak tercium kepala Lapas.
"Kepala lapas kemungkinan tidak tahu karena itu permainan orang napi," ujarnya.
Meski begitu, ia menduga ada keterlibatan para petugas lapas dalam pekerjaan pemerasan yang dilakukan para napi.
"Petugas yang terlibat, hampir 85 persen," ujarnya.
Contoh sederhananya, masuknya telepon seluler ke dalam lapas. Tanpa ada bantuan petugas lapas, hal itu sulit dilakukan.
Padahal untuk menjalankan aksi ini, ribuan napi memerlukan ponsel.
"HP sudah difasilitasi oleh kepala kamar, alur masuk HP kita kerja sama dengan petugas lapas," ungkapnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Barat Indro Purwoko mengaku akan mendalami pernyataan T tersebut.
"Jadi 85 persen itu kan hanya pengakuan ya. Apakah betul pengakuan itu, kan perlu kita dalami juga. Itu pengakuan kita akan dalami," katanya. (*)
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: Napi Sebut Petugas Lapas Terlibat dalam Pemerasan Video Bugil
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |