Menurut ahli genetika Jim Wilson, satu dari 500 pasangan campuran ras akan memiliki bayi kembar dengan warna kulit yang berbeda.
(BACA:4 Hal Tentang Kehamilan Anak Kembar yang Wajib Kamu Tahu)
Kasus kembar Kalani dan Jarani ini dikenal dengan istilah dizigotik atau fraternal.
Dizigotik terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari satu sel telur yang berbeda.
Pada kembar monozigot (identik) dimulai dengan satu sel telur yang kemudian membelah.
Sedangkan kembar fraternal dimulai dengan pembuahan pada sel telur yang terpisah.
(BACA:Dulu Imut dan Menggemaskan, Sekarang si Kembar Kribo Nakula dan Sadewa Jadi Ganteng Abis!)
Dalam kasus ini, setiap embrio menerima gen yang berbeda dari ibu dan ayahnya.
Karena ada begitu banyak gen yang mengontrol warna kulit dan warna mata.
Ketika orangtua memiliki ras yang berbeda, gen yang diwariskan untuk warna kulit dapat didistribusikan secara berbeda.
Kalani dan Jarani menjadi bukti adanya cinta tanpa memandang ras dan perbedaan warna kulit.
(BACA:4 Tips Mendesain Kamar Tidur Anak Kembar, Agar Betah dan Nyaman)
Kedua orangtuanya menganggap bahwa dua gadisnya adalah simbol perlawanan untuk rasisme.
Dan ini menjadi tanda untuk mencintai semua orang tanpa melihat suku, ras dan warna kulit.(*)
Source | : | Readersdigest.com |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |