Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau covid-19, kondisi Menhub dinyatakan berangsur membaik.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi dinyatakan positif covid-19 pada Sabtu (14/3/2020).
Mengutip informasi dari Tribunnews pada Minggu (15/3/2020) hal ini disampaikan saat jumpa pers di Istana Kepresidenan.
Mulanya wakil Kepala RSAD Gatot Soebroto, Budi Sulistya menyampaikan apabila salah satu pejabat pemerintah telah positif terinfeksi virus corona.
Budi Karya Sumadi selaku Menhub dinyatakan positif dengan nomor Identitas pasien 76.
Selanjutnya atas izin keluarga dan pihak rumah sakit Menteri Sekertaris Negara Pratikno mengkonfirmasi kondisi Menhub Budi Karya Sumadi.
"Atas izin keluarga yang disampaikan oleh kepala RS tadi adalah Pak Menhub," ujarnya.
Sebelum dinyatakan positif, Menhub dikabarkan memiliki riwayat tifus dan asma.
"Jadi awalnya beliau dirawat di rumah sakit swasta, perkembangannya timbul sesak napas dan pemasangan beberapa alat medik," jelasnya.
"Saat ini, beliau kita rawat di RSPAD dan ada perkembangan kesehatan beliau."
"Beliau adalah pejabat yang banyak melakukan kunjungan," tambahnya.
Kini kondisi Menhub dikabarkan sudah berangsur membaik.
"Saya dapat laporan RSPAD dan Menkes kondisi pak Menhub semakin baik. Doa kita bersama dan tentu rumah sakit kerja keras agar beliau sehat," kata Pratikno.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Kementerian BUMN Imbau Karyawan Kerja dari Rumah
Setelah Budi Karya dinyatakan positif Corona, kini Kementerian Kesehatan dikabarkan langsung melakukan penelusuran.
Hal ini disebutkan agar dapat mengecek dan melacak adanya dugaan penularan kepada pejabat dan pihak lain.
"Menkes telah bertindak cepat untuk mengantisipasi mengenai hal ini melakukan tracking dan segera melakukan tes bila diperlukan," kata Pratikno
Sementara itu melansir warta dari Kompas, Ahli kesehatan publik di Harvard University menilai Covid-19 di Indonesia mestinya dapat dideteksi lebih awal sejak virus corona mewabah di China.
Dalam diskusi Menghadapi Covid-19 Coronavirus di Indonesia Public Health Harvard Club Indonesia (HCI) Shared Interest Group, dr. Panji Fortuna Hadisoemarto, peneliti dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Padjajaran menyampaikan penanganan di salah satu negara yang cukup baik.
Di mana negara Singapura disebutkan dapat lebih cepat mendeteksi corona.
"Outbreak di China mulai diberitakan akhir Januari, lalu mulai terdeteksi di tempat-tempat lain. Di Singapura tidak lebih dari 2 minggu setelah kasus China, mereka sudah mendeteksi," ungkap dr. Panji, Sabtu (14/3/2020).
Sementara di Indonesia, baru mengumumkan kasus infeksi Covid-19, pada hari ke-40 setelah wabah di China diumumkan.
"Jika melihat dengan model epidemiologi untuk virus corona ini, mestinya secara teori, Indonesia sudah menemukan kasus, saat China mengumumkan kasusnya," kata dr. Panji.
Dengan demikian, Panji mengatakan mestinya Indonesia bisa menemukan kasus sekitar seminggu lebih awal dibandingkan dari yang ditemukan kurang lebih dari 11 hari lalu.
"Modeling epidemiologi itu ternyata tidak selalu salah, bahwa mestinya kita sudah ada kasus Covid-19 jauh lebih awal dari yang kita ketahui sekarang," jelasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |