Dirinya hanya meminta doa dari teman-teman yang tidak bisa hadir untuk melihat ayahnya dikebumikan.
Bahkan sang ayah tidak dibawa pulang ke rumah lantaran jenazahnya sudah diurus di Rumah Sakit Islam, Jakarta Pusat, dengan alasan menghindari keramaian.
"Karena kondisinya kan lagi wabah, kesatu menghindari keramaian, dari RT-nya sendiri tidak boleh terlalu kumpul-kumpul," ungkap Rheina.
"Cuma aku bilang kasihan papa banget yah, orang yang diundang pun tidak ada yang mau dateng karena kondisinya lagi nggak mau ke luar rumah kan," ucap Rheina Ipeh.
Namun menurutnya, yang terpenting adalah doa untuk sang ayah.
"Ya udahlah yang penting keluarga inti aja. Yang penting doanya dari jauh, doa itu kan gak perlu orang dateng, gak perlu orang kumpul, yang penting doa itu akan sampai," bebernya.
Baca Juga: Ingatkan Masyarakat Akan Antisipasi Virus Corona, Cinta Laura: Nggak Perlu Panic Buying!
Hal yang lumrah saat terjadi peristiwa duka adalah memberikan pelukan, rangkulan, sehingga keluarga yang ditinggalkan merasa lebih kuat.
"Secara orang kondisi berduka kan terbiasanya kita kan kaya memeluk, merangkul, nah jadinya mereka juga takut dan bingung untuk dateng ke rumah," ujar Rheina.
"Jadi saya memutuskan untuk tadi lebih baik dibereskan di rumah sakit langsung dibawa ke masjid dan langsung ke sini (TPU), jadi papanya juga gak terlalu lama-lama," jelasnya.
Rheina Ipeh hanya meminta doanya untuk sang ayah, agar ayahnya mendapat tempat di sisi Allah.
"Semoga papa khusnul khotimah, semoga papa diterima Allah, dapat layak di sisi-Nya dan papa diterima semua amal ibadahnya dan semua kebaikan Papa."
"Semoga wabah ini segera selesai, supaya 40 hari papa tetep bisa undang-undang semua orang," tutupnya.
(*)
10 Pernak-pernik Murah yang Cocok Jadi Dekorasi Imlek 2025, Rumah Dijamin Makin Cantik dan Bawa Keberuntungan
Penulis | : | Anggita Nasution |
Editor | : | Ayu Wulansari K |