Meski begitu, pihaknya mengaku penelitian ini masih harus dikaji lebih mendalam karena sampelnya terlampau sempit jika dibandingkan jumlah pasien positif corona secara global yang sudah mencapai 180 ribu.
Keterbatasan lain adalah karena tidak dijelaskannya fenomena ini secara lebih mendalam.
Seperti misalnya, interaksi molekuler antara virus dan berbagai jenis sel darah merah.
Oleh karena itu, bagi yang memiliki golongan darah A dianjurkan untuk tidak panik dan merespon hasil penelitian ini secara berlebihan.
"Penelitian ini mungkin dapat membantu para profesional medis, tetapi warga negara biasa boleh saja tak menggubrisnya terlalu serius,"
"Pasalnya jika kamu memiliki golongan darah tipe A bukan berarti kamu 100 persen akan terinfeksi," tambah Gao Yingdai, seorang peneliti dari Laboratorium Kunci Negara Hematologi Eksperimental di Tianjin yang tak ikut dalam penelitian ini.
Hal sebaliknya juga berlaku bagi orang dengan golongan darah tipe O.
Mereka yang memiliki golongan darah tipe O juga bukan berarti akan lebih aman.
Tindakan pencegahan seperti misalnya menjaga kebersihan diri juga masih harus dilakukan.
"Jika kamu tipe O, itu tidak berarti kamu benar-benar aman juga. Kamu masih perlu mencuci tangan dan mengikuti panduan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang," tandas Gao.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | scmp.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Nurul Nareswari |